Lifter Rizki Juniansyah mematok target lainnya di Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi. Ia ingin naik kelas supaya cetak rekor lagi.
Ambisi itu diungkapkan Rizki karena melihat kesempatan tampil di Kejuaraan Dunia Junior masih terbuka lebar. Dia masih bisa tampil di kategori junior hingga dua tahun ke depan.
"Obsesi saya selanjutnya memecahkan rekor dunia junior di kelas 81 kg. Untuk itu, saya berniat pindah kelas tersebut," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya Minggu (30/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut lifter kelahiran Banten, 17 Juni 2003 itu, keputusan ini juga untuk berjaga-jaga jika harus tampil di kelas 73 kg lagi. "Jadi tak sulit menurunkan berat badannya kembali," tuturnya.
Adapun rekor dunia junior kelas 81 kg yang dibidiknya saat ini ialah angkatan snatch milik lifter China, Li Dayin. Ia berhasil membukukan angkatan 168 kg untuk snatch. Sedangkan angkatan clean and jerk saat ini masih dipegang lifter Bulgaria, Karlos Hasan. Ia mencatatkan angkatan clean and jerk 206 kg.
"Selisihnya tidak jauh dengan rekor dunia di kelas 73 kg yang baru saja saya pecahkan. Seberat 155 kg untuk angkatan snatch dan 194 kg angkatan clean and jerk. Tinggal saya harus fokus untuk menambah berat angkatan di kelas baru ini," ungkap anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Muhammad Yasin dan Yeni Rohaeni itu.
Sementara untuk di level senior, Rizki membidik rekor dunia senior kelas 73 kg. "Tapi setelah saya memenuhi syarat naik level senior. Kalau sekarang ya fokus kategori junior dulu dan rencana pindah kelas," dia mengungkapkan.
![]() |
Meroket Sejak Belia
Prestasi Rizki di angkat besi bisa dibilang moncer sejak usia belia. Ia menyabet gelar dari mulai nasional hingga internasional. Semua itu ia peroleh berkat gemblengan sang ayah, Muhamad Yassin, yang juga eks lifter.
"Waktu itu ayah buat sasana sendiri di rumah. Saya ikut latihan tapi belum serius. Saya kemudian memutuskan berhenti latihan setelah setahun karena orang tua khawatir melihat pertumbuhan badan saya dan takut keterusan pendek," ujarnya.
Tiga tahun berlalu, postur tubuh Rizki mengalami perkembangan. Keluarganya pun kemudian mengizinkan Rizki untuk ikut latihan kembali. Sejak itu lah, ia mulai mendapat gemblengan dari Yassin.
Rizki kemudian mendapat kesempatan tampil di Pekan Olahraga Antar Provinsi(Porprov) Banten di kelas 40 kg. Di ajang itu ia meraih medali emas usai membukukan angkatan snatch 45 kg dan clean and jerk 55 kg.
Kemudian tampil di Kejurnas Angkat Besi Satria Remaja 2016 di Bandung dan sukses meraih medali perunggu di kelas 56 kg. Atas prestasinya itu, Rizky terpilih mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Youth & Juniors Asia di Thailand, tiga tahun lalu, dan berhasil membawa pulang medali perak di kelas 62 Kg.
Hingga ia berhasil memberikan prestasi-prestasi lainnya yang mendunia. Terbaru, ia menyabet tiga emas dan memecahkan tiga rekor dunia di kelas 73 kg pada Kejuaraan Angkat Besi Junior 2021. Lifter berusia 18 tahun itu meraih emas usai membukukan angkatan total 349 kg. Rinciannya, snatch 155 kg dan 194 kg untuk cleand and jerk.
"Target saya di angkat besi ingin tercatat sebagai lifter pemecah rekor dunia baik di kelas junior maupun senior. Alhamdullilah, untuk kelas 73 kg junior saya mampu memecahkannya. Selain obesesi saya tampil di ajang Olimpiade berikutnya di Paris 2024 mendatang," katanya.
"Saya tidak akan merasa puas dengan apa yang saya raih saat ini. Saya ingin lebih meningkatkan lagi prestasi saya hingga ke jenjang Olimpiade. Saya berterima kasih kepada Ayah, seluruh keluarga, tim pelatih selama berada di Pelatnas yang telah membimbing saya hingga mampu memecahkan rekor dunia," ucap dia.
![]() |