Terkait kontroversi penunjukan Raffi Ahmad-Nagita Slavina jadi ikon PON Papua, Menpora Zainudin Amali akan segera berkomunikasi dengan pasangan selebritas itu.
Komunikasi itu, kata Menpora, bukan cuma dilakukan ke Raffi-Nagita saja. Ia pun akan menjalin komunikasi serupa dengan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON).
Hal ini dikarenakan, imbuh Amali, penunjukan Raffi Ahmad-Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua murni dilakukan oleh PB PON.
"Pertama, publik harus tahu keputusan penunjukan ikon PON bukan oleh pemerintah pusat, oleh Menpora, apalagi jika dikaitkan dengan Presiden. Sama sekali tidak, kami tak tahu menahu. Ini sepenuhnya keputusan PB PON, yang ketuanya Gubernur Papua (Lukas Enembe)," kata Amali dalam jumpa pers virtual, Jumat (4/6/2021).
"Tapi saya kira ini aspirasi masyarakat yang harus saya perhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON supaya mempertimbangkan lagi, daripada ini menjadi kontra yang berkepanjangan. Saya juga akan komunikasi dengan pihak Nagita dan Raffi Ahmad. Sebenarnya mereka kan profesional saja. Mereka ditunjuk PB PON dan melaksanakan tugas bagaimana sesuai kesepakatannya, tapi kemudian jadi kontroversi," tuturnya memberi penjelasan.
Membahas kemungkinan Raffi Ahmad-Nagita Slavina diganti sebagai ikon PON Papua, Menpora tidak mau berspekulasi. Sekali lagi ia menegaskan bahwa keputusan terkait hal itu ada di tangan PB PON, dengan pihak Kemenpora sejauh ini akan memberi masukan.
"Saya kira kami serahkan kepada PB PON untuk memutuskan. Kami akan kasih masukan-lah," kata Amali mengenai hal tersebut.
"Seperti yang saya sampaikan, mungkin saja tujuan mereka kenapa memunculkan figur yang dikenal luas masyarakat supaya publikasi PON jadi masif. Tapi kami akan diskusi, saya bicara dengan ketua hariannya," tegasnya.
(mcy/krs)