Sebanyak 50 pecatur nasional dan internasional akan bertanding pada 19 Juni 2021 mendatang di Area Lobi Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Mereka bertanding dalam Turnamen Catur Nasional 'Indonesia Master' yang memperebutkan 'Piala Bergilir Ketua MPR dan Piala Tetap Menpora'.
Ketua Panitia Turnamen Catur Nasional, Oni Arief Benyamin, mengatakan turnamen ini akan diikuti oleh grand master dan master catur internasional.
"Dewa-dewi catur Indonesia, pemain catur terbaik di Indonesia semua akan turun di turnamen ini", ujar pria yang juga merupakan Kabag Media Visual dan Audio Visual Setjen MPR itu dalam keterangannya, Senin (14/6/2021).
Tercatat nama grand master internasional yang akan turun dalam turnamen itu adalah Susanto Megaranto, Cerdas Barus, Novendra Priasmoro, dan Grand Master Women Medina Warda Aulia. Sedangkan master internasional yang turun dalam pertandingan itu seperti Yoseph T. Taher, Sean W. Cuhendi, F. Firmansyah, Muhammad L. Ali, Women Internasional Master Chelsie Monica Ignesias Sihite, Dewi Ardhiani Anastasia Citra, dan Dita Karenza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turnamen yang digelar itu menurut Oni merupakan kegiatan untuk memberikan kesempatan kepada grand master, master, dan pecatur daerah untuk meningkatkan kemampuan.
"Seperti olahraga lainnya perlu pertandingan dan perlombaaan untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan, catur pun demikian. Tanpa turnamen yang bermutu, pecatur tidak akan mampu mengembangkan dan meningkatkan prestasi dan kualitas permainan", tambahnya.
Turnamen yang ditayangkan langsung pada 'YouTube Bamsoet Channel' itu akan melalui dua sesi turnamen, yakni Babak Kualifikasi dan Babak Utama. Babak Kualifikasi digelar pada 18 Juni 2021 sedang Babak Utama pada 19 Juni 2021.
"Pada Babak Utama akan dimulai pukul 09.00 WIB Sabtu 19 Juni 2021. Acara ini akan dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dan dihadiri oleh Menpora dan Ketua Umum Percasi," ujarnya.
Oni mengungkapkan Turnamen Catur Nasional yang digelar kali ini merupakan pertandingan catur terberat. Terberat karena semua 50 pemain terbaik di Indonesia turun bermain dalam turnamen ini.
"Ini pertama kali terjadi di Indonesia", tuturnya.
Ia mengatakan demikian sebab turnamen yang didukung penuh oleh Bambang Soesatyo atau Bamsoet itu diikuti oleh grand master dan master internasional, baik pria maupun wanita. Bamsoet mendukung penuh acara itu sebab sebagai jalan untuk ikut meningkatkan perkembangan kemajuan catur di Indonesia.
"Diharapkan ke depan para pecatur dari Indonesia bisa membawa nama harum bangsa di kancah dunia", tegasnya.
Untuk itulah menurut Oni, Bamsoet ingin turnamen catur itu menjadi agenda tahunan. Turnamen itu digelar di Komplek Gedung MPR/DPR, menurut Oni, sebab MPR merupakan rumah rakyat dan catur merupakan permainan rakyat.
"Catur merupakan permainan rakyat, bisa dilakukan di pos-pos ronda, pelosok-pelosok desa, dan di mana saja", tuturnya.
Tak hanya itu, turnamen itu digelar di sana juga untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanding di Komplek Gedung MPR/DPR. Turnamen digelar dengan menerapkan protokol kesehatan dan masyarakat yang ingin menyaksikan bisa melalui virtual.
(ncm/ega)