Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan Indonesia berkomitmen untuk mematuhi peraturan Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA) terkait larangan penggunaan doping dalam kegiatan olahraga. Pihaknya pun siap meninjau kembali lembaga terkait di Indonesia.
"Bahkan, bila ada yang berpikir Indonesia tidak mematuhi peraturan WADA dalam kasus struktur Badan Anti-Doping Indonesia, maka pemerintah akan meninjau struktur LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/7/2021).
Hal ini dia ungkapkan saat menghadiri acara Virtual Exchange of views atau pertukaran pandangan dengan Presiden Lembaga Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA) Witold Banka bersama para menteri dari Asia Timur, Selatan dan Tenggara.
Amali menuturkan saat ini masih dalam keadaan pandemi COVID-19, sehingga kegiatan rutin LADI dalam melakukan pemeriksaan cenderung menurun. Pihaknya memastikan akan mempercepat kegiatan rutin LADI setelah keadaan yang lebih baik.
"Pemerintah Indonesia selalu menunjukkan komitmennya untuk mematuhi peraturan WADA," jelasnya.
Selain itu, Amali melaporkan bahwa beberapa bulan mendatang atau tepatnya tanggal 2-15 Oktober 2021 Indonesia akan menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpiade Nasional 2021 (Peparnas) pada November 2021.
"Indonesia akan menggelar PON dan Peparnas tahun 2021 pada Bulan Oktober dan November mendatang. Keduanya akan diselenggarakan di provinsi paling timur Indonesia, Papua," ujar Amali.
Selanjutnya, Amali mendukung penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Jepang pada Bulan Juli-Agustus tahun 2021 ini. Ia berharap kegiatan itu berjalan dengan lancar.
"Semoga semua kontingen dan penyelenggara, komite serta semua orang yang terlibat di dalam kegiatan ini dilindungi dari ancaman COVID-19," harapnya.
Simak Video "Video: Mykhailo Mudryk Terancam Skors 4 Tahun Terkait Kasus Doping"
(ega/krs)