Lifter Nurul Akmal bakal menjalani debutnya di Olimpiade Tokyo 2020. Dia menandainya dengan lolos sebagai peringkat 6 besar kualifikasi Olimpiade angkat besi.
Nurul yang tampil di kelas +87 kg putri berhasil mengumpulkan 2106,0567 poin dalam daftar ranking yang dirilis International Weightlifting Federation (IWF) pada pertengahan Juni lalu.
Atas perolehan itu, ia menjadi lifter pertama yang mencatatkan sejarah baru sebagai atlet putri pertama yang lolos di kelas berat. Indonesia biasanya meloloskan atletnya di kelas-kelas ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merinding waktu dinyatakan lolos Olimpiade. Saya kehilangan kata-kata karena ini Olimpiade pertama saya, lalu angkat besi Indonesia juga pertama kali meloloskan kelas atas yaitu Nurul. Jadi seperti punya suatu kebanggaan," ungkap Nurul kepada detikSport, dalam perbincangan telepon Sabtu (10/7/2021).
"Saya sujud syukur dan telepon orang tua karena ini kelas berat sudah berapa puluh tahun tak ada yang lolos, dan Olimpiade Tokyo ini untuk kualifikasinya betul-betul bawa nama sendiri. Bukan dari kuota tapi by name untuk mengumpulkan poinnya. Bagaimana ketatnya persaingan dengan lifter-lifter Eropa, ya alhamdullilah bisa lolos juga."
Semakin spesial karena Nurul berhasil mengukir namanya sebagai atlet pertama dari Aceh yang mampu tampil di Olimpiade sejak 33 tahun silam. Sebelumnya, atlet Aceh pertama yang bertanding di Olimpiade ialah Alkindi pada cabang anggar. Ia berhasil tampil di Olimpiade 1988 Seoul, Korea Selatan.
"Itu bangganya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ingin nangis rasanya, apalagi saya putri asli Aceh. Jadi bersyukur banget. Orang kan berpikirnya angkat besi olahraga laki-laki kan? Ini perempuan, jadi bangga banget. Mendobrak batas lah," kata dia.
Selama kariernya Nurul Akmal juga pernah meriah medali di beberapa kejuaraan seperti medali perak Islamic Solidarity Games di Baku 2017, emas di test event Asian Games 2018, hingga meraih satu perak dan dua perunggu di Qatar Cup 2019.
Nurul Akmal semakin bangga karena tak sekadar tembus Olimpiade saja. Nurul juga didapuk sebagai pembawa bendera Indonesia bersama dengan peselancar Rio Waida di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli mendatang.
"Sudah lolos Olimpiade kemudian diminta membawa bendera Merah Putih itu rasanya bangga sekali. Luar biasa dan tidak disangka-sangka," dia mengungkapkan.
"Persiapan khusus (bawa bendera) belum ada, masih persiapan latihan menuju pertandingan saja. Sebab, saya tahu kabar itu juga dari media, karena Pak Rosan (CdM Indonesia) sendiri belum ada pembicaraan. Ya, saya coba jalani saja dan ikuti dan semoga bisa memberikan hasil terbaik," imbuh Nurul Akmal.
(mcy/rin)