Olimpiade Tokyo 2020 sudah diputuskan tanpa penonton. Atlet lempar lembing Jepang, Kitaguchi Haruka, mendapatkan dukungan berupa dua kue manis dari ayahnya.
Kondisi darurat memaksa Olimpiade Tokyo 2020 digelar tertutup. Lonjakan kasus baru COVID-19 menjadi sebabnya.
Dalam data yang dilansir oleh Worldometer, ada 3.996 kasus baru COVID-19 di Tokyo, Minggu (18/6/2021). Sebanyak 10 antaranya berasal dari Kampung Atlet Olimpiade 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah Kitaguchi, Kohei, merupakan seorang chef pastri di salah satu restoran di kota Asahikawa. Pria berusia 55 tahun itu menjual dua resep keluarga untuk mendukung Kitaguchi. Hashibami eclair dan custard pudding yang dijual.
"Saya ingin semua yang mendukung Haruka, bisa menikmati rasanya di rumah," kata Kohei di Hokkaido Shimbun.
Hashibami (hazelnut) eclair racikan Kohei dijual seharga 320 yen atau setara RP 42.800. Sedangkan untuk sebuah custard pudding dihargai Rp 31.000.
Kohei menciptakan resep eclair itu pada Desember 2019. Saat itu, Kitaguchi mencatatkan rekor nasional Jepang di ajang lempar lembing pada Oktober 2019.
"Kalau bisa, kami mau pergi dan melihat dia di venue (Olimpiade pada Agustus), kami ingin mendukungnya dan saat dia kembali ke Asahikawa, kita akan merayakanya dengan kue bikinan saya," kata Kohei lagi.
Olimpiade Tokyo 2020 akan dibuka pada 23 Juli 2021. Pesta olahraga sejagat ini akan ditutup pada 8 Agustus 2021. Sebanyak lebih dari 11 ribu atlet dari 206 negara ambil bagian di ajang empat tahunan ini.