Indonesia Gagal Jadi Host Olimpiade 2032, Bagaimana Nasib INABCOG?

ADVERTISEMENT

Indonesia Gagal Jadi Host Olimpiade 2032, Bagaimana Nasib INABCOG?

Mercy Raya - Sport
Kamis, 22 Jul 2021 11:50 WIB
Menpora Zainudin Amali mengukuhkan atlet-atlet yang siap mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Menpora Zainudin Amali menjelaskan nasib INABCOG. (Foto: dok. detikcom via screenshot)
Jakarta -

Indonesia gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Spekulasi nasib Keppres Indonesia Bid Committee Olympic Games (INABCOG) 2032 pun muncul.

Untuk diketahui, sejak memantapkan diri mencalonkan sebagai tuan rumah Olimpiade pada 2018 lalu. Indonesia terus menunjukkan keseriusannya. Salah satunya dengan membentuk komite khusus persiapan bidding pemenangan tuan rumah multiajang olahraga terbesar di dunia tersebut.

Komite khusus itu akhirnya ditetapkan Presiden RI Joko Widodo dalam bentuk Keppres dengan Nomor 9 tahun 2021 yang ditekennya 13 April lalu. Masa kerja panitia efektif berlaku dari mulai Keppres diterbitkan hingga 31 Desember 2024.

Di dalam Keppres itu juga dijelaskan terkait siapa-siapa saja yang masuk dalam kepanitiaan pencalonan. Seperti pengarah yang diketuai oleh Wakil Presiden RI, Ma'aruf Amin, dibantu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, sebagai wakil ketua serta sejumlah anggota, termasuk Sekretaris Kabinet.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, bertugas mengoordinasikan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan pencalonan serta menugaskan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pencalonan.

Sementara, pelaksana yang diketuai oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, bertugas melakukan koordinasi persiapan pencalonan, menyusun, menetapkan, dan melaksanakan peta jalan strategi dan/atau rencana induk persiapan pencalonan, serta menyusun dan menetapkan proposal pencalonan.

Tapi dalam prosesnya, Indonesia belum berhasil menjadi tuan rumah multiajang olahraga terbesar di dunia tersebut. Kesempatan Merah Putih untuk menjadi penyelenggara direbut Brisbane, yang lebih dulu menunjukkan persiapannya sejak 2015.

Hasil ini pun secara tak langsung turut memengaruhi nasib Keppres INABCOG yang terlanjur diterbitkan Presiden. Menanggapi hal itu, Menpora Zainudin Amali akan meminta arahan dari Presiden.

"Kami akan minta arahan. Apa itu akan kita ubah (untuk pencalonan tuan rumah) ke 2036 atau bagaimana," kata Menpora Zainudin Amali kepada detikSport dalam sambungan telepon.

Toh, sampai saat ini pihaknya juga masih menunggu laporan resmi dari Ketua Umum KOI terkait keputusan resmi Brisbane menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 dan tentang prluang Indonesia jika ingin mengajukan kembali menjadi host penyelenggaraan multievent 2036 atau 2040.

"Tidak bisa langsung diubah. Kami harus konsolidasi secara internal dulu, lalu kami laporkan kepada Bapak Presiden dan meminta arahan beliau seperti apa yang akan kami jalankan," ujar Menpora asal Gorontalo ini.

(mcy/cas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT