Taiwan jadi salah satu peserta Olimpiade Tokyo 2020. Tapi bendera negara tersebut malah 'raib'. Kok bisa?
Taiwan menurunkan 68 atlet pada Olimpiade ini yang turun di 18 cabang olahraga. Ini jadi penampilan ke-10 mereka di pesta olahraga sedunia tersebut.
Setelah tiga hari Olimpiade berjalan sejak pembukaan Jumat lalu, Taiwan sudah mengumpulkan dua medali, yakni satu perak dan satu perunggu. Perak didapatkan dari cabor judo nomor 60 kg putra atas nama Yang Yung-Wei dan perunggu dari cabor taekwondo nomor 57 kg wanita atas nama Lo Chia-ling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti biasanya, akun resmi Olimpiade Tokyo 2020, @Tokyo2020, selalu mengumumkan hasil di setiap cabor yang dipertandingkan. Nah, ada yang janggal saat akun tersebut mengumumkan hasil yang melibatkan atlet Taiwan.
Baca juga: Viral Atlet Olimpiade Mirip Bruno Fernandes |
Pada 24 Juli saat Yang meraih medali perak di cabor Judo, tidak ada logo bendera Taiwan di samping namanya. Padahal Takato Naohisa (Jepang) sebagai peraih medali emas, serta Yeldos Smetov (Kazakhstan) dan Luka Mkheidze (Prancis) ada logo bendera negaranya.
![]() |
Demikian juga pada 25 Juli saat Lo meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, tidak ada bendera Taiwan di cuitan akun @Tokyo2020. Usut punya usut, ternyata tidak adanya bendera Taiwan karena mereka memang tidak diakui negara oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
![]() |
Maka dari itu, Taiwan dalam setiap keikutsertaannya di ajang olahraga apapun termasuk Olimpiade, harus menggunakan nama China Taipei. Sebab mereka memang masih jadi bagian dari negara China.
China dalam hal ini sebagai pemegang kedaulatan atas Taiwan memang sangat sensitif dalam penggunaan nama, emblem, dan bendera Taiwan di perhelatan olahraga internasional.
Nama Taiwan pun tidak terdaftar dalam daftar negara di Asia, yang mana ini jadi dasar IOC tetap menggunakan nama China Taipei. Bahkan pembawa acara NHK sempat kena semprot pemerintah China pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, NHK malah menyebut Taiwan saat kontingen negara itu memasuki stadion, alih-alih China Taipei. Meski demikian, NHK dan Jepang malah mendapat pujian dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
"Tidak ada tantangan yang cukup besar yang dapat menggoyahkan kekuatan olahraga dan nilai Olimpiade. Terima kasih kepada negara tuan rumah, Jepang, yang telah membuat segalanya bisa jadi," ujar Tsai di akun Facebook-nya.
"Tidak peduli seberapa besar tantangannya, itu tidak akan menghentikan Taiwan untuk menjadi anggota dunia. Momen ketika pembawa bendera [pemain tenis] Lu Yen-hsun dan [atlet angkat] Kuo Hsing-chun memasuki stadion adalah ketika Taiwan berdiri di atas panggung. panggung dunia. Kami semua merasa bangga."