Lifter Windy Cantika Ikuti Jejak sang Ibu, Raih Medali di Usia Muda

Lifter Windy Cantika Ikuti Jejak sang Ibu, Raih Medali di Usia Muda

Muhammad Iqbal - Sport
Senin, 26 Jul 2021 19:29 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Lifter Windy Cantika Ikuti Jejak sang Ibu, Raih Medali di Usia Muda. Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Bandung -

Peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah, rupanya mengikuti jejak sang ibu. Mereka sama-sama meraih prestasi dari ajang internasional ketika masih berusia muda.

Di usianya yang masih 19 tahun, Windy sudah berhasil mempesembahkan medali buat Indonesia. Turun di kelas 49 kg putri, Windy sukses meraih perunggu pada Sabtu (24/7) lalu. Itu melampaui ekspektasi karena PABSI tidak memberikan target medali baginya.

Raihan ini tidak lepas dari sosok sang ibu, yakni Siti Aisah. Siti Aisah tercatat dalam sejarah cabang angkat besi Indonesia sebagai satu dari tiga perempuan pertama yang ikut serta dalam ajang Kejuaraan Dunia pada 1987 di Amerika Serikat. Ketika itu, ia masih berusia 18 tahun bersama rekan di atasnya Ponco Ambarwati dan Pergunan Tarigan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu saya bertiga bersama Ponco Ambarwati dan Pergunan Tarigan ke Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat. Saat itu, atlet perempuan di angkat besi masih susah dan jarang," tutur Siti, mengisahkan masa awal kariernya kepada detikcom di rumahnya, Kampung Babakan Cianjur, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (26/7/2021).

ADVERTISEMENT
Siti Aisah, ibunda lifter Windy Cantika AisahSiti Aisah, ibunda lifter Windy Cantika Aisah Foto: Muhammad Iqbal/detikcom

"Selain itu juga, cabang angkat besi di kelas perempuan baru ada di Kejuaraan Dunia pas kami ke Amerika itu," kata Siti.

Di Amerika, mereka pulang dengan tangan kosong. Namun, pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia, di sana Siti memperoleh medali Perak.

Ia pun didaulat menjadi perempuan termuda dan pertama Indonesia yang merebut medali pada ajang Kejuaraan Dunia. Saat itu, dirinya masih berusia 19 tahun sama seperti usia Windy Cantika Aisah meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Siti Aisah, ibunda lifter Windy Cantika AisahKliping prestasi membanggakan Siti Aisah, ibunda lifter Windy Cantika Aisah Foto: Muhammad Iqbal/detikcom

"Alhamdulilah waktu itu saya masih 19 tahun pas dapat medali perak di Kejuaraan Dunia di Jakarta, sama kayak Eneng (panggilan akrab Windy) dapat medali ketika usia muda," ungkap Siti.

Meski demikian, ia menilai torehan yang dicapai Windy berbeda jauh dengan kondisinya ketika itu. Windy dinilai dapat memberikan hasil terbaik memasuki usia emasnya nanti.

"Perjalanan masih jauh, kalau masih ada umur. Mudah mudahan Cantik masih bisa ikut Olimpiade pada 2024 di Paris nanti," harapnya, usai kesuksesan putri tercinta mempersembahkan medali di Olimpiade Tokyo 2020.

(krs/aff)

Hide Ads