Indonesia ditargetkan untuk bisa finis 40 besar di Olimpiade Tokyo 2020. Chef de Mission Rosan Perkasa Roeslani optimistis target itu bisa terpenuhi.
Hal itu dikatakan Rosan setelah melihat hasil mengagumkan yang dicapat atlet bulutangkis di hari ke-11 perhelatan Olimpiade. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses merengkuh medali emas.
Greysia/Apriyani mengalahkan unggulan kedua asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan straight game 21-19 dan 21-15 pada final di Mushasino Sports Plaza, Senin (2/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini jadi medali emas pertama Indonesia di Tokyo sekaligus yang perdana dari pasangan ganda putri. Sukses Greysia/Apriyani diikuti Anthony Sinisuka Ginting yang meraih medali perunggu tunggal putra lewat kemenangan 21-11 dan 21-13 atas Kevin Cordon dari Guatemala.
Tradisi emas pun bisa dipertahankan oleh Indonesia di Olimpiade, meski lagi-lagi berasal dari bulutangkis. Sayangnya, Indonesia gagal menambah medali lagi di cabor angka besi nomor 87 kg putri.
Nurul Akmal cuma finis posisi kelima dengan total angkatan 256 kilogram. Dengan demikian selesai sudah petualangan Indonesia karena tidak ada lagi atlet yang memperebutkan medali hingga penutupan Olimpiade 8 Agustus.
Indonesia dengan total lima medali, yakni satu emas, satu perak, dan tiga perunggu untuk sementara berada di posisi ke-35 klasemen perolehan medali. Indonesia jadi wakil ASEAN terbaik di Olimpiade ini, mengungguli Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
Indonesia kini hanya bisa berharap agar para negara pesaing di bawahnya tidak menambah perolehan medali lagi.
"Alhamdulillah, tradisi medali emas Olimpiade berhasil dipertahankan. Saya sangat bersyukur. Kontingen Indonesia kini berada di peringkat 34 (35 red-) klasemen perolehan medali. Target yang diberikan pemerintah adalah masuk 40 besar Olimpiade Tokyo 2020," kata Rosan dalam rilis kepada detikSport.
![]() |
"Saya optimistis, Insya Allah Ginting bisa memberikan medali berikutnya (berhasil- red). Dan untuk cabang angkat besi, selalu ada kejutan menarik seperti sebelumnya," sambungnya.
Ditanya mengenai keberhasilan lifter junior Indonesia meraih medali Olimpiade Tokyo 2020, Rosan yang juga menjabat Ketua Umum PB PABSI menyatakan bahwa kuncinya adalah pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan.
"Saya berterima kasih kepada teman-teman di PB PABSI. Dua medali cabang angkat besi dipersembahkan dua atlet junior, yaitu Windy dan Rahmat Erwin Abdullah dan Windy Cantika," tutup Rosan Roeslani.