Mengenal Pukulan Jab: Simpel tapi Tidak Semudah Itu

Mengenal Pukulan Jab: Simpel tapi Tidak Semudah Itu

Afif Farhan - Sport
Jumat, 27 Agu 2021 19:00 WIB
BELFAST, IRELAND - MAY 20:  Mehrdud Takaloo of Iran (L) connects with a jab against Eamonn Magee of Northern Ireland during the WBU Welterweight title fight between Eamonn Magee and Takaloo at the Kings Hall on May 20, 2006 in  Belfast, Ireland. (Photo by John Gichigi/Getty Images)
Mengenal Pukulan Jab: Simpel tapi Tidak Semudah Itu (Getty Images)
Jakarta -

Pukulan jab dalam dunia olahraga combat seperti tinju atau MMA memang terlihat simpel. Namun jangan salah, pukulan jab juga bisa jadi bumerang buat diri sendiri.

Pukulan jab dikenal juga sebagai pukulan 1. Pukulan jab dilakukan dengan melepas tangan terdepan yang mengarah lurus ke arah lawan.

Jika kamu adalah petarung bergaya ortodoks dengan kaki kiri di depan, maka tangan kiri yang melepas jab. Sebaliknya kalau southpaw, maka tangan kanan yang di depan yang melepas jab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BELFAST, IRELAND - MAY 20:  Mehrdud Takaloo of Iran (L) connects with a jab against Eamonn Magee of Northern Ireland during the WBU Welterweight title fight between Eamonn Magee and Takaloo at the Kings Hall on May 20, 2006 in  Belfast, Ireland. (Photo by John Gichigi/Getty Images)Pukulan jab yang terlihat simpel tetapi banyak fungsi dan bisa jadi bumerang (Getty Images/John Gichigi)

Dilansir detikSport dari berbagai sumber, pukulan jab terlihat simpel. Akan tetapi pukulan jab ternyata banyak fungsinya, baik dalam menyerang atau bertahan dalam pertarungan dan terkadang bisa langsung menjatuhkan lawan!

Beberapa fungsi pukulan jab adalah untuk menutup jarak dengan lawan, sebagai pukulan awal untuk melakukan kombinasi pukulan lain (hook atau uppercut), mendapatkan poin, untuk memberi tekanan kepada lawan, salah satu cara bertahan dengan melakukan jab sambil melangkah mundur, dan mengacaukan ritme serangan lawan.

ADVERTISEMENT

Pukulan jab lebih bertenaga jika dilakukan sambil melangkah ke depan. Kalau mau menjadikan pukulan jab sebagai penuntas serangan, tentu harus melakukannya di momen yang tepat.

Pukulan jab tidak selamanya mengarah ke wajah lawan, namun juga bisa ke arah badan.

BELFAST, IRELAND - MAY 20:  Mehrdud Takaloo of Iran (L) connects with a jab against Eamonn Magee of Northern Ireland during the WBU Welterweight title fight between Eamonn Magee and Takaloo at the Kings Hall on May 20, 2006 in  Belfast, Ireland. (Photo by John Gichigi/Getty Images)Pukulan jab ke arah badan (Getty Images/John Gichigi)

Lennox Lewis, empat kali juara dunia tinju kelas berat dikenal sebagai salah satu petinju yang punya pukulan jab mematikan. Kepada Sky Sports, Lewis memberikan tips untuk melatih pukulan jab.

"Pertama, pastikan keseimbangan Anda, tangan di angkat dan sikut menempel di badan yang berguna sebagai pelindung dari pukulan ke arah badan dari lawan," jelasnya.

"Lalu arahkan pukulan lurus ke depan yang kemudian berputar ketika mendekati lawan," tambahnya.

BELFAST, IRELAND - MAY 20:  Mehrdud Takaloo of Iran (L) connects with a jab against Eamonn Magee of Northern Ireland during the WBU Welterweight title fight between Eamonn Magee and Takaloo at the Kings Hall on May 20, 2006 in  Belfast, Ireland. (Photo by John Gichigi/Getty Images)Lennox Lewis (kanan), terkenal dengan pukulan jab yang keras (Getty Images/John Gichigi)

Dalam melepas pukulan jab, ada unsur pertahanan yang tidak boleh dilupakan. Ketika melepas jab dengan tangan kiri (tipe ortodoks), bahu kiri sebaiknya mendekat ke arah dagu yang mana akan memberikan perlindungan kepada wajah bagian kiri.

Selain itu, tangan kanan yang 'menganggur' sebaiknya tetap berada di dekat dagu. Kembali, itu sebagai salah satu bentuk pertahanan dari serangan balik lawan.

"Tangan kanan yang tidak melakukan jab, harus terus berada di dekat dagu," tegasnya.

Teddy Atlas, salah satu pelatih tinju top dunia yang pernah melatih Mike Tyson menyebutkan, kalau salah satu kebiasaan buruk dari petarung yang melakukan jab adalah membiarkan tangan yang satunya berada di bawah.

"Kebiasaan buruk petinju adalah menaruh tangan yang satunya terlalu ke bawah ketika melakukan jab. Itu kebiasaan yang sangat-sangat buruk," tegasnya dalam akun Youtube pribadinya THE FIGHT with Teddy Atlas.

"Carl Williams punya kebiasaan buruk itu. Ketika Mike Tyson menghadapinya, Tyson tahu harus memukul ke mana," lanjutnya.

Teddy Atlas melanjutkan, Tyson akhirnya memenangi pertarungan lewat pukulan hook kanan yang telak. Tyson memancing Williams untuk terus melakukan jab dan akhirnya menemukan momen yang tepat untuk menyerang balik.

"Pukulan jab sangat penting dalam bertinju, bagaikan membuka pintu gerbang yang selanjutnya serangan lainnya bisa masuk bertubi-tubi," ungkap Teddy Atlas.

"Namun ingatlah, untuk terus meletakkan tangan Anda dalam posisi siaga dalam melepas jab. Taruh tangan sebelah Anda di dekat dagu dan jangan pernah di bawah badan," tutupnya.

(aff/krs)

Hide Ads