Pada Olimpiade Tokyo kemarin, para atlet-atlet hebat bertanding untuk mendapatkan medali bagi negaranya. Di sisi lain, beberapa di antara mereka berhasil mencetak rekor baru pada ajang tersebut.
Bahkan salah satunya adalah rekor yang belum bisa dipecahkan selama 26 tahun! Dilansir dari CNN Indonesia, berikut daftar atlet yang berhasil memecahkan rekor dunia di Olimpiade Tokyo.
1. Caeleb Dressel (Amerika Serikat)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perenang Amerika Serikat (AS), Caeleb Dressel berhasil memecahkan satu rekor dunia dan tiga rekor Olimpiade. Perenang berusia 24 tahun itu sukses memecahkan rekor dunia dan Olimpiade di nomor 100m gaya kupu-kupu atas namanya sendiri dengan catatan waktu 49,25 detik.
Tak hanya sukses menyabet 5 medali emas di Olimpiade Tokyo, Dressel juga berhasil memecahkan rekor Olimpiade di nomor 50 m gaya bebas putra di Olimpiade Beijing 2008 milik Cesar Cielo asal Brasil. Lalu mengalahkan rekor Olimpiade Beijing di nomor 100 m gaya bebas putra miik Eamon Sullivan asal Australia.
2. Sydney McLaughlin (Amerika Serikat)
Masih dari atlet Amerika Serikat, pelari Sydney McLaughlin mempertajam rekor dunia atas namanya sendiri pada nomor lari gawang 400 m putri saat memenangi medali emas Olimpiade Tokyo 2020. McLaughlin memecahkan rekor dengan catatan waktu 51,46 detik.
Catatan ini memperbarui rekor dunia atas namanya sendiri yang dicetak pada 26 Juni 2021 saat kualifikasi Olimpiade dengan waktu 51,90 detik. Capaian ini juga memecahkan rekor baru Olimpiade yang sebelumnya dipegang pelari Jamaika, Melaine Walker, dengan waktu 52,64 detik di Olimpiade Beijing 2008.
3. Karsten Warhlom (Norwegia)
Rekor dunia dan Olimpiade juga dicatatkan atlet lari gawang Norwegia, Karsten Warholm. Ia berhasil memecahkan rekor pada nomor lari gawang 400 m putra. Tampil di final lari gawang 400m putra di Stadion Olimpic, Tokyo, Selasa (3/8), Warholm berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 45,94 detik.
Atlet berusia 25 tahun ini berhasil memecahkan rekor Olimpiade yang sebelumnya dipegang oleh pelari Amerika Serikat Kevin Young dengan waktu 46,78 detik. Selain itu, Warholm juga sukses memperbarui rekor dunia miliknya sendiri sejak 1 Juli 2021 dengan waktu 46,70 detik.
4. Yulimar Rojas (Venezuela)
Rekor dunia selanjutnya dipecahkan oleh atlet Venezuela, Yulimar Rojas. Ia berhasil memecahkan rekor dunia lompat jangkit yang bertahan 26 tahun saat memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet putri berusia 25 tahun itu berhasil mencatatkan rekor lompatan 15,67 meter. Torehan itu mengalahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang atlet Ukraina, Inessa Kravets dengan lompatan 15,50 meter pada Agustus 1995.
5. Tatjana Schoenmaker (Afrika Selatan)
Rekor dunia juga tercatat dalam olahraga renang. Perenang Afrika Selatan, Tatjana Schoenmaker berhasil memecahkan rekor dunia di nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 18,95 detik di Olimpiade Tokyo 2020.
Raihan tersebut membuatnya memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang perenang Denmark, Rikke Moller Pedersen di Kejuaraan Dunia Barcelona 2013. Saat itu Pedersen mencatatkan waktu 2 menit 19,11 detik.
Selain kelima atlet tersebut, terdapat atlet lain yang berhasil memecahkan rekor dunia. Mulai dari tim balap sepeda Italia yang memecahkan rekor dunia di beregu putra, tim balap sepeda putri Jerman di beregu putri, hingga pasangan tim sprint sepeda putri China yang memecahkan rekor dunia.
Ada juga tim renang AS yang memecahkan rekor dunia gaya ganti estafet 4x100 m putra, tim Inggris Raya yang mencatatkan rekor dunia di nomor estafet campuran 4x100 m, tim renang estafet putri China yang memecahkan rekor dunia estafet gaya bebas 2x200 m putri, hingga tim renang putri Australia yang memecahkan rekor di nomor gaya bebas 400 m.
Memecahkan dan mempertahankan rekor tentu menjadi kebanggaan tersendiri, baik bagi atlet maupun negaranya. Sama halnya dengan Samsung yang punya rekor menjadi salah satu ponsel dengan teknologi Under Display Camera pada produk terbarunya, Galaxy Z Fold3.
![]() |
Dengan teknologi ini, pandangan mata ke layar akan lebih luas dan nyaman. Galaxy Z Fold3 menjadi perangkat pertama Samsung yang mengadopsi teknologi tersebut, dan menjadi smartphone layar lipat pertama di dunia yang menerapkan kamera di bawah layar.
Samsung sukses merancang teknologi Under Display Camera sedemikian rupa dengan mengurangi jumlah pixel yang berada tepat di atas kamera. Selain itu, jarak piksel yang berada di bagian atas kamera pun telah dioptimalkan untuk memungkinkan cahaya melewati celah kamera.
Dengan begitu, pengguna tidak hanya bisa mendapatkan area tampilan yang lebih luas untuk menonton, bermain game, hingga melakukan panggilan video, namun juga bisa menggunakan facial recognition dengan lebih seamless.
Layar immersive dengan under display camera di Galaxy Z Fold3 pun semakin komplet dengan pemanfaatan teknologi layar Eco terbaru. Inovasi ini tidak saja membuat tingkat kecerahan layar meningkat 29% dibanding Galaxy Z Fold2, namun dengan konsumsi energi yang lebih rendah.
Saat ini, Samsung Galaxy Z Fold3 dijual seharga Rp 24.999.000 (12GB/256GB) dan Rp26.999.000 (12GB/512GB). Informasi selengkapnya bisa dilihat di sini.
(akn/ega)