Diskriminasi terhadap kelompok difabel di bidang olahraga disebut masih terjadi di sejumlah daerah. Sehingga menghambat atlet-atlet di daerah untuk meraih prestasi.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, saat berbincang dengan Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah Anggiasari Puji Aryatie pada penyerahan penghargaan dari Media Group atas prestasi para pahlawan Paralympic Tokyo 2020, Selasa (21/9) lalu.
Diskriminasi di sejumlah daerah, menurut Rima, terlihat dalam bentuk perbedaan besaran bantuan pembinaan yang diberikan antara atlet dari kelompok difabel dan atlet lainnya. Bahkan, ungkapnya, ada pejabat daerah yang sengaja tidak pernah menemui para atlet dari kelompok difabel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alih-alih berprestasi, ditemui saja tidak," ungkap Rima dalam keterangannya, Rabu (22/9/2021).
Akibatnya, tambah Rima, banyak atlet dari kelompok difabel di daerah berlatih dengan dukungan sarana dan prasarana seadanya sehingga kesulitan untuk berprestasi hingga tingkat nasional.
Meski begitu, ia mengakui sejumlah pemerintah daerah tidak membedakan lagi dalam membina para atletnya. Sehingga sebagian dari mereka bisa berprestasi di Paralimpiade Tokyo 2020.
Berdasarkan pengalamannya, ia mengungkapkan, Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri efektif mendorong sejumlah pemerintah daerah untuk tidak mendiskriminasi kelompok difabel dalam pembinaan atlet. Ia mengakui, kondisi di tingkat pemerintah pusat saat melakukan pelatnas jauh berbeda dengan perhatian yang diberikan pemerintah daerah.
"Di tingkat pusat, kami selalu diperlakukan sebagaimana atlet pada umumnya, baik dari sisi pelatihan, pendanaan, dan penghargaan saat berprestasi. Jadi kami berharap pemerintah daerah yang masih mendiskriminasi atlet-atlet difabel segera mengubah kebijakannya," ujarnya
Menanggapi masukan yang dikemukakan Rima, Anggiasari berjanji untuk menyampaikan masalah tersebut kepada para pemangku kepentingan di sejumlah daerah.
Sementara itu, dalam kesempatan berbincang dengan atlet Paralimpiade Tokyo 2020, Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengakui prestasi yang diukir para atlet sangat luar biasa. Menurutnya, ini merupakan pernyataan bahwa pencapaian dapat dilakukan dengan kemampuan yang dimaksimalkan tanpa batasan.
"Prestasi atlet paralimpiade ini memberi inspirasi kepada seluruh anak bangsa yang sedang berjuang mengendalikan COVID-19. Dengan segala keterbatasan kita pun seharusnya bisa dan mampu menjawab tantangan di masa pandemi ini," ungkap Lestari
(akn/ega)