Relawan PON Papua PP dari Rumah, Begini Prokesnya

Relawan PON Papua PP dari Rumah, Begini Prokesnya

Mercy Raya - Sport
Jumat, 24 Sep 2021 20:30 WIB
Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) memastikan seluruh venue cabang olahraga PON Papua sudah rampung. Termasuk venue rugbi yang semula ditargetkan selesai akhir September ini.
Venue Rugbi PON Papua. Foto: dok. KONI Pusat
Jakarta -

Menpora Zainudin Amali memastikan relawan-relawan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX aman ketika menjalankan tugasnya, sekalipun pulang pergi (PP) dari rumah.

Hal itu diungkapkan politikus Golkar itu menanggapi relawan yang tidak mendapatkan akomodasi tempat tinggal oleh tuan rumah.

"Dipastikan semua sudah divaksin. Kalau tidak, tidak mungkin jadi relawan," kata Amali dalam jumpa pers virtual, Jumat (24/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi merekrut relawan dasar utamanya adalah orang itu harus sudah divaksin. Soal kembali ke rumah, tentu ada protokol kesehatannya. Misalnya, sebelum mereka melakukan tugas harus dilakukan tes swab antigen lebih dulu," dia menjelaskan.

Sementara bagi atlet dan ofisial sendiri saat ini sudah berjalan ketat. Mereka menjalani tes PCR secara rutin sebelum berangkat dan itu berkala. "Jadi semoga tidak ada masalah untuk itu," Menpora asal Gorontalo itu menegaskan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX Papua Suwarno mengakui bahwa pihaknya dihadapkan pada kenyataan tak bisa menampung relawan dan panitia-panitia pertandingan karena keterbatasan akomodasi.

"Kita dihadapkan dengan satu di sini ada relawan dan panitia-panitia pertandingan yang juga tidak tinggal di satu akomodasi menjadi satu dengan yang lain," dalam acara diskusi 10 hari menuju PON 'Selamat Bertanding, Junjung Sportivitas' melalui Youtube, Kamis (23/9).

Keterbatasan akomodasi tersebut, menurut Wakil Ketua KONI Pusat ini, menyebabkan panitia pertandingan tidak bisa semuanya ditampung. Khususnya adalah para panitia pertandingan yang mempunyai tempat tinggal di salah satu klaster tempat penyelenggaraan PON Papua.

"Umpamanya orang Jayapura menjadi panitia pertandingan di lapangan tenis Jayapura, mereka boleh pulang. Nah pada saat pertandingan juga dikatakan mereka harus hadir dan lain sebagainya," kata Suwarno.

(mcy/krs)

Hide Ads