Bulan lalu sempat tifus, tapi Hendro Yap masih cukup perkasa. Dirinya sumbang emas buat Jabar dalam ajang jalan cepat 20 km putra nasional di ajang PON Papua.
Dalam perlombaan di Kuala Kencana, Mimika, Papua, Sabtu (9/10/2021), Hendro memastikan medali emas ke-67 untuk Jabar dengan finis pertama. Dia mencatatkan waktu 1 jam, 35 menit, dan 38 detik.
Dari nomor itu, medali perak menjadi milik Bayu Prasetyo dari Yogyakarta. Bayu finis kedua dengan catatan waktu 1 jam, 37 menit, dan 50 detik.
Sementara itu, perunggu dimiliki wakil Sulawesi Barat dengan catatan waktu 1 jam, 41 menit, dan 13 detik.
"Saya senang dengan raihan emas ini, tetapi kurang puas karena tidak mencapai waktu terbaik saya sendiri," kata Hendro usai perlombaan.
Baca juga: Adu Kekar Atlet Binaraga di PON Papua |
Hendro Yap mempersembahkan emas itu khusus kepada pelatihnya dan warga Jabar. Selain itu, juga untuk keluarga.
"Medali emas ini saya persembahkan buat pelatih saya, Heri Sirahno, yang kebetulan ulang tahun besok. Juga buat warga Jabar yang bahkan sampai jauh-jauh ke sini buat mendukung saya," ujar Hendro.
Hendro memiliki catatan waktu terbaik di jalan cepat 20 km adalah 1 jam, 27 menit, dan 21 detik. Rupanya, Hendro tidak maksimal dalam persiapan. Dia menderita tipus.
"Ada masalah dengan lutut dan kurang satu bulan ke sini sempat tifus kemudian membutuhkan waktu untuk pemulihan cukup lama. Saya pastikan bukan Covid-19 dengan swab antigen tiga hari beruntun dan tes swab PCR," kata Hendro.
Selain itu, pandemi yang membuat tidak ada kompetisi, cuma berlatih terus-menerus juga ditengarai membuat sulit untuk melewati waktu terbaiknya sendiri.
Satu soal yang juga tidak diprediksi adalah kerap kali makanan datang terlambat. Selama PON Papua, tuan rumah memang menjamin makanan buat atlet dan ofisial.
"Makan sering terlambat cukup lama, seperti pagi baru datang jam 09.00, kemudian siang jam 14.00 dan malam baru tiba jam 21.00. Penginapan cukup nyaman di Yonif ," ujar Hendro.
(fem/aff)