LaNyalla Minta Dugaan Kecurangan ke Atlet Binaraga Jatim di PON Diusut

LaNyalla Minta Dugaan Kecurangan ke Atlet Binaraga Jatim di PON Diusut

Yudistira Imandiar - Sport
Minggu, 10 Okt 2021 22:57 WIB
Ketua DPD LaNyalla Mattalitti
Foto: DPD RI
Jakarta -

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti konflik di cabang olahraga binaraga PON XX Papua. LaNyalla yang juga Ketua Dewan Penyantun KONI Jatim meminta dugaan kecurangan ini ditindaklanjuti

Kontingen binaraga Jawa Timur yang merasa dicurangi oleh keputusan dewan juri di PON XX menyampaikan aduannya kepada LaNyalla di Gedung Koni Jawa Timur, MInggu (10/10/2021). Para atlet yang hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Misnadi, Komara Dhitayana, Akbar, Dedi Rahmono dan pelatih kepala yang juga manajer atlet binaraga Jatim Raja Siahaan.

LaNyalla pun meminta dugaan kecurangan ini diinvestigasi. Ia menegaskan sportivitas harus dijunjung dalam kegiatan olahraga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat disesalkan terjadi kecurangan di even besar sekelas PON. Harusnya semua menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, fair play dan mengutamakan persatuan dan kesatuan. Sangat memprihatinkan menurut saya kalau sportifitas sudah dikesampingkan," sebut LaNyalla dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).

LaNyalla juga meminta induk olahraga binaraga, yakni Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Seluruh Indonesia (PBFI) untuk bertanggung jawab terkait permasalahan tersebut. Ia mendesak agar masalah ini diusut sampai tuntas.

ADVERTISEMENT

"Harus diselesaikan persoalan ini agar tak muncul preseden buruk seolah-olah prestasi bisa diatur atau dipermainkan oleh oknum-oknum," tegas LaNyalla.

Sementara itu, Raja Siahaan menyampaikan pihaknya merasa banyak dicurangi dalam pertandingan final yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih. Raja sebagai pelatih kepala sudah melakukan protes keras namun tidak ada tanggapan dari pihak dewan juri.

"Keputusan dewan juri pada pertandingan itu benar-benar merugikan tim Jatim. Misalnya atlet kami Misnadi yang sebenarnya sudah mendapat medali di kelas 70 kg, saat akan naik panggung untuk menerima medali tahu-tahu namanya tidak dipanggil," jelas Raja.

Selain Misnadi, kecurangan juga menimpa Komara di kelas 80 kg. Komara yang sudah empat kali meraih medali emas di ajang PON dan merupakan andalan Jatim gagal mempersembahkan medali emas diduga karena dikalahkan keputusan dewan juri.

"Saat itu sempat ricuh di arena pertandingan. Kami pertanyakan keputusan dewan juri, kami minta data penilaian dibuka agar transparan. Tapi dewan juri tidak bisa memberikan jawaban dan malah mengadu ke petugas keamanan," tutur Raja.

Raja mengungkapkan sebagai bentuk kekecewaan tim binaraga Jatim akhirnya mengembalikan dua medali perunggu yang didapat di kelas 65 kg atas nama Karyono dan 80 kg atas nama Komara Dhitayana.

"Di level PON saja panitia berani berbuat curang seperti itu, apalagi di level ke bawah. Mungkin kami akan melakukan mosi tidak percaya ke PP PBFI," imbuhnya.




(ega/ega)

Hide Ads