Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengklarifikasi isu soal tujuh atlet yang teridentifikasi positif COVID-19 kabur dari tempat isolasi. Ia menegaskan para atlet tersebut belum mengetahui hasil tes COVID saat melakukan perjalanan,
"Terdapat informasi sebanyak tujuh orang seolah-olah kabur. Tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Karena kalau untuk naik ke pesawat, itu pasti ada suratnya, minimal antigen. Jadi mereka yang pergi itu sudah diantigen," jelas Amali dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (13/10/2021).
Amali menyebut isu ini dipicu keterlambatan hasil tes PCR yang dilakukan oleh ketujuh atlet tersebut, lantaran kurangnya fasilitas untuk lab PCR di Papua ini. Hasil PCR baru keluar ketika para atlet telah pulang ke daerah asal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil dari PCR, memang terlambat setelah mereka di sana. Kenapa terlambat, karena memang kita di sini kekurangan fasilitas untuk lab PCR," jelas Amali.
Amali menilai hal serupa bisa terjadi lagi ke depannya. Sebab, terjadi peningkatan jumlah tes PCR untuk kebutuhan orang-orang yang pulang dari Papua usai gelaran PON XX, sedangkan fasilitas laboratorium disebut Amali belum memadai.
"Saya pun memperkirakan nanti akan terjadi lagi hal semacam itu, karena akan banyak yang numpuk pulang di akhir penyelenggaraan PON ini, tapi mudah-mudahan tidak," urai Amali.
Amali menegaskan jika ke tujuh atlet tersebut bukannya kabur. Mereka tidak tahu dirinya positif COVID-19 lantaran hasil PCR belum keluar.
"Jadi sekali lagi dan perlu dicatat jika mereka bukannya kabur. Mereka sudah ada suratnya, kalau tidak ada, tidak mungkin mereka bisa naik pesawat, tetapi karena hasil tes PCR nya yang terlambat, maka baru bisa diketahui di sana," bela Amali.
Ia menyatakan PON XX Papua mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan bagi semua pihak yang terlibat. Panitia memastikan tidak ada pihak yang kabur dari karantina.
"Semuanya dalam keadaan yang aman, tidak ada terkesan seolah-olah lari dari karantina dan seolah-olah tidak ada yang menjaga. Semua orang menjaga. Semua bekerja. panitia bekerja, pihak keamanan bekerja, jadi tidak ada kesan orang kabur tanpa sepengetahuan dari pada kita," tutur Amali.
"Semua melakukan pengawasan. Jika terkonfirmasi ada yang positif, akan langsung dilakukan isolasi, seperti di Kapal Tidar, rumah sakit dan lain sebagainya. Jadi menurut saya, kan saya di sini terus, sehingga saya memantau perkembangan. Jadi sekali lagi, saya meluruskan, tidak ada atlet, pelatih atau official yang kabur dari ini tanpa sepengetahuan dari panitia," imbuhnya.
(akn/ega)