Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari memastikan Indonesia belum terdampak sanksi WADA terkait event-event internasional yang akan digelar di Tanah Air.
Sanksi World Anti-Doping Agency (WADA) alias Badan Anti-Doping Dunia baru-baru ini membuat Indonesia tak bisa mengibarkan bendera Merah-Putih setelah juara Piala Thomas 2020, Minggu (18/10/2021). Selain itu, sanksi ini juga dikhawatirkan akan mengancam Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan olahraga internasional.
Sejauh ini belum ada peringatan terkait status tuan rumah Indonesia di beberapa ajang internasional. Raja Sapta sendiri akan turun tangan untuk memastikan event internasional tetap bisa digelar di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai hari ini belum ada surat resmi pembatalan event apapun yang dilayangkan ke NOC. Jadi kalau belum ada surat resmi, jadi asumsinya belum ada event yang dibatalkan. Sebenarnya kami sudah komunikasi, ada beberapa event yang tetap bisa dilakukan," kata Raja Sapta saat memberikan keterangan pers, Senin (18/10).
"Saya pekan ini akan berangkat ke Eropa menghadiri rapat internasional olimpik sedunia. Dalam kesempatan itu akan ke markas IOC untuk koordinasi semua event akhir 2021 dan 2022 yang ada banyak event di Indonesia. Kami ingin memastikan kegiatan-kegiatan tersebut tetap dapat dilaksanakan," ujarnya.
"Mudah-mudahan mendapat dukungan dari IOC dan para federasi internasional bisa ikut kegiatan tersebut. Karena ini sebuah tata kelola yang tak bisa lepas dari federasi dunia dan semua sudah diatur dalam olympic charter dan kita sudah berusaha semoga yang dilakukan bisa maksimal," katanya lagi.
Baca juga: Langkah Terbaru Kemenpora Hadapi Sanksi WADA |
Sebagaimana diketahui, Indonesia bakal menggelar World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika. Di tempat yang sama juga akan diselenggarakan MotoGP 2022.
Selain itu ada juga event-event lainnya seperti FIBA Asia Cup 2021 yang ditunda ke 2022. Begitu juga dengan sepakbola dimana Timnas Indonesia berpeluang memainkan beberapa laga kandang pada Kualifikasi Piala Asia 2022.
Terkini, pemerintah melalui Kemenpora baru saja membentuk tim dari unsur NOC Indonesia dan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) demi membereskan hukuman Badan Anti-Doping Dunia (WADA) ke Indonesia. Raja Sapta ditunjuk menjadi ketua tim itu.
Dua tugas utama tim ini adalah melakukan akselerasi pembebasan Indonesia dari sanksi WADA dan melakukan investigasi terhadap penyebab jatuhnya sanksi. Raja Sapta pun berharap timnya bisa segera menjalankan tugas sehingga sanksi WADA bisa segera dicabut.
"Banned ini diketahui akan berlangsung 1 tahun, tapi dengan pembentukan tim ini, sehingga (banned) bisa dikurangi, agar komunikasi dengan WADA bisa berlangsung baik, termasuk dengan IOC," tutur Raja Sapta.
"Mungkin kami butuh 1 bulan hanya untuk merapikan data-data yang kami serap dari LADI. setelah itu kami akan maksimalkan lobi-lobi eksternal agar bisa maksimal dalam pencabutan banned WADA ke LADI," ucapnya.
Simak video ''Biang Kerok' di Balik Sanksi WADA ke LADI':