Papua disebut sudah menyiapkan tiga langkah untuk menjamin perawatan dan pemeliharaan venue bekas Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Olahraga Paralimpiade Nasional (Peparnas).
Peparnas secara resmi ditutup Presiden RI Joko Widodo di Stadion Mandala, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (13/11/2021). Di multievent nasional khusus atlet difabel yang mempertandingkan 12 cabang olahraga itu, Papua keluar sebagai juara umum dengan mengantongi 127 medali emas, 87 perak, dan 93 perunggu.
Setelah multievent itu, pertanyaan pun muncul bagaimana nasib venue-venue tersebut setelah Peparnas selesai. Berkaca dari PON dan Peparnas edisi sebelumnya, sejumlah venue baik stadion olahraga maupun fasilitas kerap terbengkalai dengan alasan yang beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, Papua sendiri menjamin hal itu tak akan terjadi, khususnya di kawasan Kota dan Kabupaten Jayapura. Hal itu ditegaskan Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, yang menyebut pihaknya sudah menyiapkan tiga langkah dalam pengelolaan venue-venue pasca PON dan Peparnas.
"Yang pertama langkah manajemen pemeliharaan dan perawatan secara teknis. Artinya kami fokus pada perawatan venue-venue yang ada karena saat ini dan ke depan kami akan mengelola kurang lebih 12 venue yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi Papua sebagai aset tetap daripada kami," kata Alexander kepada detikSport, Minggu (14/11/2021).
"Nah, 12 venue ini akan kami rawat dan bicara perawatan sudah kami rawat sejak tahun lalu. Jadi bagi kami tidak gagap dalam hal pengelolaan venue-venue secara teknis. Baik itu merawat bangunan maupun peralatannya. Jadi tak ada masalah buat kami," imbuhnya.
"Yang kedua, dari sisi manajemen pemanfaatan. Berarti harus ada event olahraga, maupun non olahraga baik regional maupun lokal. Dan bagi kami sendiri tahun depan kami sudah menyiapkan skenario tersebut. Jadi mulai tiap awal tahun sampai akhir tahun setiap tahun ada event olahraga baik single maupun multievent yang sudah kami agendakan, dan ada di kalender event kami," dia mengungkapkan.
Bahkan, sebut Alexander, di beberapa venue, khususnya di Kampung Harapan, pihaknya kembangkan sebagai kawasan perniagaan atau ekonomi. "Sehingga itu sudah ada di road map kami," katanya.
"Langkah ketiga, bagaimana pemanfaatan untuk obyek PAD (Pendapatan Asli Daerah) atau retribusi buat kami di daerah. Kami sudah identifikasi, venue-venue mana yang akan menjadi sumber PAD. Jadi ke depan venue-venue ini kami buka secara umum untuk digunakan dan kami atur tata kelolanya," sebut Alexander.
Lebih lanjut, Alexander juga mengatakan pihaknya telah membentuk unit pelayanan teknis khusus tata kelola administrasi dan birokrasi. "Mereka berada di bawah Dinas Olahraga dan sudah kami bentuk tiga unit dan itu sudah berjalan untuk pemeliharaan dan perawatan," tegas dia.