"Awalnya aku mengisap ganja dengan teman-teman, tapi kemudian bertambah parah. Aku mulai merampok dan mencuri dari remaja lain. Di usia 15 tahun, aku ditangkap untuk pertama kalinya bersama-sama sejumlah sahabatku. Beberapa tahun kemudian temanku itu mati di Brasil akibat overdosis," kata Pugliesi seperti dilansir RT.com.
"Aku menghabiskan 2 tahun dan 3 bulan di tempat rehabilitasi. Aku dulu banyak bikin masalah jadi mereka memindahkanku dari satu tempat ke tempat lain. (Tempat rehab) yang ketiga bagaikan neraka. Di sana juga ada orang dewasa. Ada segala jenis pecandu narkoba dan kriminal di sana. Aku tak bisa percaya pada siapa pun."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pugliesi menyatakan bahwa dunia MMA sudah memberinya secercah harapan untuk meninggalkan masa-masa itu dan jadi penyelamat hidupnya. Tapi jalannya meninggalkan kegelapan tidaklah mudah karena ada saja masalah.
"Aku ingat satu pecandu narkoba ini. Ia benar-benar sudah teler dan berusaha menghantam kepalaku dengan gesper. Aku menusuknya di dada dengan sebuah pisau. Saat itu aku tak lagi suka teler, tapi aku mesti mempertahankan diri."
"Saat ini aku seperti menggantikan kehadiran narkoba dengan MMA; sesuatu yang punya daya pikat sedemikian kuat untuk menjauhkanku dari hal lain yang sama-sama punya daya pikat kuat," tutur Pugliesi.
(krs/bay)