"Saya adalah pegulat, dan serangan utama bergulat itu takedown (menjatuhkan) dan pin (menahan). Tetapi kalau hanya gulat saja, enggak akan tahu cara kontrol yang lebih baik, bertahan dari submission, atau mencari submission itu sendiri. Para pegulat hanya sekadar tahu, tetapi untuk melakukan itu sangat berbeda," lanjut pria berdarah Batak ini.
"Dia (Robin) adalah striker yang bagus dan kuat, tetapi di ground juga cukup bagus. Jadi kita akan bergantung pada situasi nanti, tidak harus bermain bawah atau harus bermain atas. Kita akan melihat situasi di sana, melihat momentum dulu karena baik di bawah atau di atas, dia ini memang bagus," imbuhnya.
"Di Bali, kita mempersiapkan semua itu. Jadwal latihan ini berlangsung Senin sampai Jumat, dan menunya beragam. Hari ini striking, besoknya grappling, lalu striking lagi, kemudian berganti lagi. Jadi semua itu kita latih," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ingin membalas kekalahan wakil Indonesia dari Filipina, Elipitua juga mau menjadi petarung merah-putih pertama yang bertanding dalam laga perebutan gelar juara dunia.
Sejauh ini, kiprahnya cukup bagus. Dalam lima laga, ia menang empat kali yang diraihnya di ronde pertama atau kedua.
"Mimpi saya itu menjadi penantang gelar di ONE Championship, karena Indonesia belum memiliki satu pun atlet yang dapat menjadi penantang gelar atau masuk ke perebutan gelar Juara Dunia di ONE. Itu mimpi saya," pungkas Elipitua Siregar.
(mrp/bay)