Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) serta Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan berbagai pihak lainnya mengatasi sanksi yang diberikan World Anti-Doping Agency (WADA) terhadap Indonesia. Terhitung 2 Februari 2022, Indonesia akhirnya terbebas dari sanksi yang dijatuhkan oleh lembaga anti-doping dunia tersebut.
"Dengan demikian atlet dan tim Indonesia yang memenangkan pertandingan di level internasional, bisa mengibarkan bendera merah putih sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah event olahraga internasional, hingga mengirim utusan untuk menduduki berbagai posisi di lembaga olahraga internasional," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (5/2/2022).
Bamsoet menjelaskan bagi keluarga besar IMI, kabar menggembirakan tersebut menambah daya semangat dalam memajukan olahraga otomotif Tanah Air. Terlebih, di tahun 2022 IMI tidak hanya menyelenggarakan kejuaraan dunia seperti MotoGP dan Jakarta E-Prix (Formula E), tetapi juga tengah mengupayakan Indonesia bisa menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan motorsport dunia lainnya, mulai dari Asia Pacific Rally Championship, World Rally Championship, hingga MXGPP.
"Sepanjang tahun 2022 ini, para atlet motorsport Indonesia juga akan turun di berbagai kejuaraan motorsport dunia. Antara lain, Sean Gelael di World Endurance Championship; Mario Suryo Aji di Moto3 World Championship 2022; hingga pembalap muda berusia 11 tahun, Qarrar Firhand Ali, yang mengikuti 3 kejuaraan karting internasional, yakni World Karting Series Championship 2022, Italian Championship Karting Series 2022, dan ROK Cup Championship 2022," paparnya.
Bamsoet mengatakan pembebasan terhadap sanksi WADA bisa lebih cepat dilakukan berkat kerja keras semua pihak. Hukuman awal yang seharusnya berlaku satu tahun sejak dijatuhkan pada 7 Oktober 2021, bisa dipercepat menjadi sekitar 4 bulan.
"Kejadian sanksi dari WADA cukup menjadi yang pertama dan terakhir. Jangan sampai terulang kembali. Sekaligus menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya bagi LADI/IADO, untuk melakukan perbaikan di berbagai hal. Seperti menjalin hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder olahraga agar tercipta pelaksanaan doping yang baik, hingga memiliki perencanaan pengujian doping sesuai dengan standarisasi WADA," pungkasnya.
Simak Video "5 Calon Lokasi Balap Formula E di Jakarta, di Mana Saja?"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)