Ketua Chef de Mission Indonesia Ferry Kono memastikan tidak ada atlet yang akan berangkat mandiri ke SEA Games di Vietnam pada 12-23 Mei mendatang.
Hal ini diungkapkan Ferry, setelah sebelumnya Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sempat membuka opsi terhadap atlet yang mampu dibiayai mandiri oleh National Fedration-nya (NF) dengan parameter khusus.
"Kami sudah mendiskusikan soal apakah mungkin ada potensi atlet mandiri. Pertama, mengingat waktu yang terbatas, lalu dengan rekam jejak, karena mandiri pun kami lakukan review. Dan hasil review sport development tersebut kami tidak akan mengusulkan atlet yang bertanding secara mandiri," kata Ferry usai pengumuman kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Kendati ada potensi cabang olahraga yang nekat untuk mengirim mandiri, Ferry yang merupakan Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini memastikan hal itu tak akan terjadi.
"Saya tidak melihat potensi nakal, karena form ditandatangani dan di-submit oleh Sekjen KOI, dan itu saya sendiri. Saya memastikan itu," ujarnya.
"Kalau pun ada perubahan karena atlet tiba-tiba cedera misalnya atau ofisial yang harus bertugas tetap mungkin dilakukan. Karena pada dasarnya (nama-nama atlet) sudah ada di long list. Kami hanya tinggal menandai mana yang masuk dalam entry by name untuk kepentingan undian di pertandingan-pertandingan SEA Games."
Pemerintah melalui Menpora Zainudin Amali sendiri telah mengumumkan jumlah kontingen atlet yang akan dikirim ke Vietnam. Totalnya 476 atlet dari 31 cabang olahraga dari 40 cabang yang dipertandingkan di multievent dua tahunan tersebut.
"Memang ini tidak mudah memuaskan semua pihak tapi kami meyakini 476 atlet ini mampu, mengingat review itu menggunakan data bukan cuma berdasarkan satu pihak saja. Tapi ukurannya ada," Ferry mempertegas.
(mcy/aff)
