Persiapan tim balap sepeda Indonesia menuju SEA Games Vietnam memasuki fase mempertahankan performa. Latihan sudah digelar selama setahun lalu.
Demikian disampaikan Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda
Dadang Haries Poernomo terkait progres program latihan atletnya sebulan menuju multievent dua tahunan se-Asia Tenggara.
"Sampai sekarang kami maintenance setelah selama satu tahun lebih gelar latihan. Tidak ada waktu lagi peningkatan jadi tinggal mempertahankan (performa yang ada) saja," kata Dadang kepada pewarta.
Hanya saja agar lebih memaksimalkan program yang sudah berjalan baik, Dadang menyebut hampir tidak ada yang berpuasa.
"Jadi kami niatkan supaya persiapan jauh lebih baik karena memang sangat mepet. Kami sudah sampaikan ke Ketua Umum (PB ISSI) selama Ramadan hampir memang tidak ada yang puasa, dengan tujuan latihan bisa maksimal dan tidak terganggu puasa, mungkin jika puasa nantinya mungkin latihan tidak bisa maksimal. Jadi lebih baik anak-anak tidak puasa," tuturnya.
Sehubungan itu, Dadang optimistis dengan target tiga emas yang dicanangkan pengurus balap sepeda terhadap timnya. Kendati pemerintah melalui Kemenpora hanya mematok satu keping emas.
"Target kami di SEA Games semoga bisa tembus dengan 3 medali emas. Walaupun dari pemerintah 1 emas. Kami masing-masing disiplin mampu meraih emas, donwhill, road race, dan cros contry," sebutnya.
Sementara itu, pesepeda putri Ayustina Delia Priatna, salah satu pebalap Indonesia bertekad raih emas pada SEA Games yang dijadwalkan berlangsung 12-23 Mei.
Motivasinya kian meningkat usai menjadi runner up di Kejuaraan Asia 2022 di Tajikistan, akhir Maret lalu. "Dua SEA Games sebelumnya meraih perunggu. Ketika turun di Filipina, saya berlomba sendiri. Kondisi berbeda di Hanoi, setiap negara akan tampil dengan tiga pesepeda. Semoga saya bisa meraih hasil terbaik," kata Ayu.
(mcy/cas)