Tampilnya Indonesia di 31 cabor SEA Games 2021 tak lepas dari anjuran Tim Review PPON. Komisi X DPR RI memuji langkah tim tersebut.
Indonesia akan mengirimkan 476 atlet yang tersebar di 31 cabor tersebut untuk meraih target 15 emas di SEA Games. Ini tentunya penurunan dari edisi sebelumnya di Filipina di mana Indonesia finis posisi keempat.
Saat itu Indonesia menurunkan 841 atlet dari 52 cabor. Sudah terjadi penurunan jumlah atlet sekitar 43,4 persen, jumlah atlet junior pun lebih banyak yakni sekitar 60 persen berbanding 40 persen atlet senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini diambil oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setelah berdiskusi dengan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON). Dasar utamanya adalah potensi medali.
Sebab SEA Games 2021 hanya jadi sasaran antara untuk target utama di Olimpiade 2024 dan Asian Games 2022. SEA Games jadi persiapan sebelum atlet-atlet nantinya berlaga di sana.
Hal ini pun sudah sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Langkah tersebut dianggap sudah tepat dan menuai pujian dari Komisi X DPR yang membawahi olahraga.
Sebab, Tim Review sudah bekerja dengan baik untuk lebih selektif memberangkatkan atlet agar tidak membuang-buang dana pemerintah. Apalagi Tim Review sudah mendapat masukan dari pengurus cabor, panitia, serta pelatih.
"Saya memberikan apresiasi terhadap terhadap tim review kemenpora yang tetap memberangkatkan atlet Indonesia yang berpotensi meraih emas ke ajang SEA Games 31 di Vietnam ini," kata Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian dalam rilis kepada detikSport.
"Proses tersebut dijalankan secara bertahap. Kami dukung proses sportif untuk memberangkatkan atlet terbaik kita," sambungnya.
![]() |
Hetifah memastikan pihaknya akan mendukung Kemenpora yang tetap memberangkatkan atlet ke SEA Games Hanoi, meski tidak masuk dalam anggaran belanja 2022. Sebab, ajang itu harusnya dihelat tahun lalu tapi tertunda karena pandemi virus corona.
Dia berharap para atlet yang turun nanti bisa memberikan penampilan terbaik termasuk memenuhi target minimal medali emas.
"Tentu tidak mudah merubah anggaran yang telah disepakati dan dijalankan sejak beberapa bulan lalu. Oleh karena itu, keputusan untuk memberangkatkan atlet dengan segala penyesuaian anggaran adalah itikad baik pemerintah. Walau di luar rencana anggaran awal, tetap mengupayakan yang terbaik. Semoga atlet kita dapat mendulang prestasi di sana," tutupnya.