Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) Bambang Soesatyo menyatakan akan memajukan olahraga Tarung Derajat tidak hanya di Tanah Air, tapi juga hingga kancah internasional. Untuk itu, ia menekankan perlu adanya penguatan organisasi mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga ke tingkat cabang sebagai ujung tombak pengembangan.
"Tarung Derajat juga perlu melakukan kaderisasi dan regenerasi tenaga pelatih secara konsisten. Tidak kalah penting juga mengaktifkan kembali keberadaan Federasi Internasional Tarung Derajat yang pernah ada. Sebagai pintu masuk ke kancah olahraga di tingkat regional dan internasional," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Hal ini ia utarakan saat menghadiri syukuran HUT Tarung Derajat ke-50 dan HUT Sang Guru Tarung Derajat Haji Achmad Dradjat (Aa Boxer) ke-71 di Bandung, Jumat (22/7). Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Sang Guru AA Boxer, Sang Guru Badai Meganagara Drajat, Sang Guru Rimba Dirgantara Drajat serta pengurus Pengcab KODRAT Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Pengurus PB KODRAT yang hadir antara lain Wakil Bendahara Nofel Hilabi, Hubungan Antar Lembaga Andrys Ronaldi serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet menjelaskan Tarung Derajat merupakan seni bela diri asli Indonesia kelahirannya dideklarasikan oleh Aa Boxer di Bandung pada 18 Juli 1972. Seni ini memiliki semboyan 'Aku Ramah Bukan Berarti Takut. Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk'. Artinya, dalam menekuni olahraga Tarung Derajat bukan sekedar untuk ajang gagah-gagahan, tapi sebagai alat menjaga kehormatan diri, bangsa dan negara.
"Berawal dari pertarungan di jalanan, Tarung Derajat telah resmi diakui sebagai olahraga nasional. Sejak tahun 1997, Tarung Derajat resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan kepengurusan bernama PB. KODRAT," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI serta mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengungkapkan sejak tahun 2000, Tarung Derajat masuk dalam cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) serta dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Seni bela diri ini juga telah diperkenalkan pada 2011 SEA Games di Palembang.
"Saatnya kini kita memperjuangkan agar Tarung Derajat bisa dipertandingkan pada Sea Games XXXII tahun 2023 di Kamboja. Setelah sebelumnya pada Sea Games 2013 di Myanmar, Sea Games 2017 di Malaysia, Sea Games 2019 di Filipina, dan Sea Games 2021 di Vietnam, Tarung Derajat belum berhasil masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan," papar Bamsoet.
Ia menambahkan Tarung Derajat saat ini sudah menjadi olahraga bela diri wajib di berbagai institusi pemerintahan seperti TNI, Polri serta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Bahkan, di Markas Komando Armada II TNI Angkatan Laut di Surabaya terdapat Satuan Latihan Khusus Tarung Derajat.
"Saat ini jumlah anggota Tarung Derajat sekitar 2 juta orang dengan kepengurusan di 25 provinsi di seluruh Indonesia. Tidak hanya di dalam negeri, Tarung Derajat juga telah hadir di berbagai negara seperti Malaysia, Myanmar, Thailand, Laos, Filipina, dan Vietnam," pungkas Bamsoet.
(fhs/ega)