IADO dan APSF Bakal Lakukan Kontrol Doping di ASEAN Para Games

IADO dan APSF Bakal Lakukan Kontrol Doping di ASEAN Para Games

Mercy Raya - Sport
Rabu, 27 Jul 2022 17:25 WIB
Erika Carlina saat berlari bawa obor Asean Para Games 2022.
IADO melakukan pengawasan doping ke ASEAN Para Games 2022. (Foto: dokumen pribadi)
Jakarta -

Menatap ASEAN Para Games 2022 yang dimulai akhir bulan ini, Panitia Pelaksana terus menggenjot kesiapannya. Terutama terkait kontrol doping kepada ribuan atlet peserta.

Demikian hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis Indonesia Anti Doping Organization (IADO) yang diterima detikSport, Selasa (27/7/2022).

Dalam pernyataan mereka dituliskan bahwa dalam pekan ini, IADO bekerja sama dengan Asian Paralympic Committee (APC) dan ASEAN Para Sports Federation (APSF) melalui kesepakatan Momerandum of Understanding (MoU) akan membantu Panitia Pelaksana ASEAN Para Games guna menyukseskan multiajang olahraga atlet-atlet difabel terbesar di Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut rencana, IADO akan menurunkan personelnya yang terdiri dari 27 Doping Control Officer (DCO), 1 BCO, dan 33 Chaperone (pendamping DCO) yang sudah berpengalaman bertugas dalam event nasional maupun internasional

"Mereka ini akan bertugas untuk melakukan doping control terhadap 10 sampai dengan 15 persen atlet dari total seluruh atlet yang berlaga di ASEAN Para Games atau sekitar 1.300 atlet," tulis IADO dalam pernyataan resminya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, IADI sendiri sudah melakukan berbagai kesiapan yang di antaranya mengumpulkan seluruh personel dDCO yang bertugas di ASEAN Para Games untuk melakukan refreshment di Jakarta dan sebagian melalui daring, terutama untuk personel yang berada di Papua pada 23-24 Juli lalu.

Pada dua hari berikutnya, IADO juga telah bertolak ke Solo guna melakukan penugasan selaku DCO dan menggelar bimbingan teknik bagi seluruh pendamping pada hari berikutnya. Terutama terkait overview tentang Anti-Doping, khususnya yang diatur dalam World Anti-Doping Code, kemudian peran dan tanggung-jawab serta prosedur Chaperone, dan kode etik dan cara pengisian DCF (Doping Control Form).

Selain itu, juga dijelaskan terkait pengambilan sample (yang terdiri dari urin dan darah) terhadap atlet bisa dilakukan selama ASEAN Para Games berlangsung tanpa pemberitahuan awal (sesuai tata tertib World Anti-Doping Code).

Nantinya, dalam pengambilan sample doping ASEAN Para Games akan ada 13 lokasi yang sudah ditunjuk dan seluruh cabang olahraga akan diambil sampel dopingnya sesuai proporsi keterwakilan yang ada, kecuali cabang olahraga catur.

"Satu hal yang menjadi kekhususan saat ASEAN Para Games ini, IADO akan juga lebih menekankan pada sisi edukasi melalui kampanye anti-doping / outreach berupa pendirian booth yang dapat sepenuhnya dikunjungi oleh atlet dan personel tim pada sejumlah venue yang memiliki resiko potensi kasus doping," tulis IADO.

"Karena ini sudah menjadi isu dan program baru dari WADA secara global, dengan tujuan untuk lebih memberi penekanan pada para atlet, pelatih dan para pemangku kepentingan, bahwa doping tidak hanya ditemukannya hasil positif pada sampel. Namun serting terdapatnya 11 pelanggaran anti-doping (ADRVs /Anti-Doping Rule Violations) yang mana seluruhnya berlaku untuk atlet dan 7 pelanggaran yang juga berlaku untuk personel pendukung atlet."

"Ketentuan ini berlaku tidak hanya untuk atlet penyandang disabilitas (paralimpik), tetapi juga yang non disabilitas, karena World Anti-Doping Code memberlakukan aturan tersebut baik untuk para atlet NOC, tetapi juga NPC.

Adapun seluruh sample doping akan dikirimkan sesegera mungkin ke Laboratorium Anti-Doping yang terakreditasi WADA, dalam hal ini yang ada di Bangkok.

ASEAN Para Games 2022 akan dimulai 30 Juli hingga 6 Agustus di tiga kota Solo, Sukoharjo, dan Semarang. Kegiatan tersebut diprediksi akan dihadiri sekitar 2 ribuan atlet dari negara-negara Asia Tenggara.

Indonesia sendiri selain mematok target juara umum, juga diharapkan sukses penyelenggaraan sebagai tuan rumah, dan administrasi.

Merah Putih terakhir kali keluar sebagai juara umum pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Sementara, pada edisi berikutnya multiajang olahraga atlet difabel negara-negara Asia Tenggara ini dibatalkan lantaran COVID-19.




(mcy/cas)

Hide Ads