Sisi komersial tak bisa lepas dari perhelatan ajang olahraga, termasuk ASEAN Para Games 2022. Panitia Pelaksana (INASPOC) menggandeng Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora untuk menggelola dana.
ASEAN Para Games dihelat di Solo, Jawa Tengah, sedari 30 Juli hingga 6 Agustus. Ada total 11 negara berpartisipasi di 14 cabang olahraga yang diikuti 1.283 atlet.
Sudah pasti keriuhan akan terjadi selama sepekan penyelenggaraan. Seperti yang sudah-sudah, dana jadi faktor penting dalam perhelatan multievent seperti ini. Oleh karenanya, dana sebisa mungkin dikelola dengan bak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia Pelaksana dalam hal ini INAPSOC pun siap mengelola dana dari para sponsor agar ajang ini berjalan dengan lancar. Demi menghindari kesimpangsiuran, maka mereka bekerjasama dengan LPDUK Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
![]() |
Keduanya sepakat untuk menyukseskan ASEAN Para Games dengan cara menggunakan dana sponsor secara akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
"LPDUK hadir di event ini untuk bekerja sama dengan Inaspoc untuk mengelola dana sponsor demi lancar dan suksesnya event ASEAN Para Games XI/2022 di Solo. LPDUK menurunkan Tim dan Pengawas Internal ke lapangan untuk memantau langsung kebutuhan penyelenggaraan event ini dan didampingi tim dari INASPOC," ujar Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) LPDUK Kemenpora Tri Winarno dalam jumpa pers di Swiss-Belhotel, Solo, Minggu (31/7/2022) yang didampingi Kabid Sponsorhip dan Marchendise INASPOC Elly Husein.
Sebagai event yang menggunakan anggaran negara (APNB dan APBD), sarana dan prasarana serta regulasi pemerintah, pendapatan komersial ASEAN Para Games memang merupakan bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus disetor melalui LPDUK, sebagai Lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengelola PNBP untuk sektor keolahragaan.
Elly menjelaskan mepetnya waktu persiapan Indonesia menjadi tuan rumah karena pengunduran diri Vietnam membuat pihaknya harus kerja keras.
"Kami mampu menggalang dana sponsor dari 36 perusahaan untuk APG XI/2022 dengan rincian 24 BUMN dan 12 pihak swasta. Sponsorship mayoritas (sekitar 90 persen) yang berupa barang atau Value in kind (VIK), hanya MIND. ID yang berupa dana," jelas Elly dalam rilis kepada detikSport.
Adapun sponsor untuk ASEAN Para Games berasal dari holding pertambangan MIND.ID yang membawahi PT Aneka Tambang (Antam), PT Bukit Asam (PTBA), Freeport, PT Timah dan PT Inalum, akan disalurkan melalui LPDUK. Setelah itu akan diberikan kepada INASPOC untuk membiayai kebutuhan penyelenggaraan event yang tidak tercover oleh APBN dan APBD.
Disinggung berapa jumlah keseluruhan sponsor yang dapat diraih oleh INASPOC, Tri mengatakan bahwa saat ini masih dalam proses koordinasi dengan INASPOC karena perlu perhitungan yang cermat dan teliti. Terutama terkait sponsor VIP yangg perlu perhituingan lebih cermat, teliti, serta mengedepankan kehati-hatian.