ONE Championship: Jalan Terjal Demetrious Johnson Jadi Bintang MMA

ONE Championship: Jalan Terjal Demetrious Johnson Jadi Bintang MMA

Mohammad Resha Pratama - Sport
Selasa, 09 Agu 2022 02:30 WIB
Demetriuos Johnson
Demetrious Johnson punya jalan terjal sebelum jadi bintang MMA (dok.ONE Championship)
Singapura -

Demetrious Johnson memang sudah mendunia namanya di olahraga MMA. Tapi, jalan terjal harus dilalui Johnson sebelum bisa seperti sekarang, termasuk kehidupan masa kecilnya yang kelam.

Johnson terlahir di Kentucky, Amerika Serikat, pada 13 Agustus 1986 sebelum berpindah ke Washington beberapa tahun kemudian. Bersama saudara kandungnya, ia dibesarkan seorang diri oleh seorang ibu penderita Tuna Rungu.

Namun, gangguan pendengaran yang dideritanya ibunya tidak menjadi penghambat bagi komunikasi keluarga. Ibunya bahkan mencoba merahasiakan hal tersebut dari anak-anaknya, meskipun lambat laun mereka menyadari jika sang ibu tak bisa mendengar dengan jelas ucapan anak-anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tumbuh di keluarga sederhana, Johnson harus terbiasa dengan berbagai keterbatasan. Saat ibunya memutuskan untuk menikah kembali, Johnson justru mengalami penderitaan lain. Sang ayah tiri melakukan tindakan kekerasan pada keluarga.

Johnson mengaku tidak menaruh dendam, dan hanya mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Hal itu membuatnya terus berusaha untuk menjadi ayah terbaik bagi ketiga anaknya.

ADVERTISEMENT

"Saya menikmati masa kecil saya. Bagaimanapun, seperti itulah kehidupan yang kita jalani," ujarn Johnson dalam rilis kepada detikSport.

"Saat ini, saya tidak ingin mengingat hal-hal buruk tentang ayah tiri saya. Itu adalah kehidupan dan keputusan yang ia jalani. Kejadian itu memberi saya pelajaran ketika saat ini saya menjadi seorang ayah," Johnson menambahkan.

Meski tumbuh dalam keluarga berpenghasilan rendah, sang ibu selalu mendukung anak-anaknya untuk mengejar prestasi dalam bidang akademik. Johnson sendiri lebih berprestasi dalam olahraga.

"Saya selalu menyukai olahraga, saya mulai bermain sepakbola [Amerika]. Saya kemudian masuk ke tim lari cepat dan lintas alam. Namun, yang terutama adalah gulat, karena musimnya sangat cepat," kenang Johnson.

"Ibu saya selalu mempercayai saya dan mendukung apa pun yang ingin saya kejar. Ia membesarkan anak-anaknya dengan baik. Dia adalah wanita yang sangat bahagia, sangat baik dan sangat manis," ujarnya.

Berkenalan dengan Seni Bela Diri Sejak Usia 13 Tahun

Johnson mengenal bela diri pada usia remaja saat mencoba gulat. Setelah menunjukkan bakat dalam olahraga ini, Johnson mulai merasa jika gulat adalah panggilan hidupnya.

Pria berjuluk "Mighty Mouse" semakin serius menekuni gulat sejak SMA. Saat masuk ke perguruan tinggi, ia terpaksa sejenak meninggalkan gulat demi bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya. Johnson sempat bekerja serabutan termasuk menjadi kuli bangunan.

Namun, hobinya pada seni bela diri tak pernah padam sehingga kembali berlatih di gim pada 2005. Dalam waktu tiga bulan, dengan latar belakang gulat dan kemampuan atletik luar biasa, "Mighty Mouse" memulai karier amatirnya.

Demetriuos JohnsonDemetriuos Johnson bersama istri dan anaknya (Foto: dok.ONE Championship)

Meski karier amatirnya itu sempat terganggu patah tulang lengan dan membuatnya harus kembali bekerja di pabrik, dalam kondisi cedera.

"Saya melihat Rashad Evans memukul samsak, dan latihan itu tampak menyenangkan. Maka saya berpikir untuk mencobanya. Saya selalu bekerja. Saya tidak dapat melihat cara lain dari olahraga untuk membayar tagihan saya tiap bulannya," kata Demetrious Johnson.

"Hal itu membawa saya pada satu titik bahwa menjadi petarung bisa memberi pendapatan yang lebih daripada pekerjaan harian saya. Maka saya berhenti dan mulai berlatih penuh waktu sejak itu," ujar Johnson.

Perjuangan Johnson tak sia-sia karena sejak berkarier profesional pada 2012 hingga 2018 di UFC, dia memiliki rekor juara beruntun sebanyak 11 kali! Rekor itu belum berhasil disamai oleh atlet manapun di UFC.

Setelah merasa cukup di UFC, Johnson lantas pindah ke ONE Championship untuk bersaing dengan atlet dari berbagai spektrum bela diri. Dia lantas meraih gelar juara dunia pertamanya di ONE Flyweight World Grand Prix pada 2019.

Johnson lantas mendapat kesempatan untuk menantang Adriano Moraes, penguasa sekaligus pemilik sabuk emas ONE Flyweight. Laga mereka dihelat pada April 2021 dan berakhir tragis untuk Johnson, karena dia pertama kalinya menderita kekalahan TKO dari serangan lutut yang membuatnya terkapar.

Setahun berselang, setelah berhasil mengalahkan Rodtang Jitmuangnon dalam laga hibrida MMA dan Muay Thai, petarung berjuluk "Mighty Mouse" ini berkesempatan untuk kembali menantang Moraes.

Laga mereka akan memuncaki ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson di Singapore Indoor Stadium, 27 Agustus. Ajang ini juga menandai penayangan perdana ONE Championship di Prime Video yang disiarkan pada jam tayang utama Amerika Serikat dan Kanada.

Bisakah Johnson menang sekaligus membalaskan dendamnya?



Simak Video "Video: Sosok Cucu Muhammad Ali, Petarung MMA yang Sedang Naik Daun"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads