Berkenalan dengan Seni Bela Diri Sejak Usia 13 Tahun
Johnson mengenal bela diri pada usia remaja saat mencoba gulat. Setelah menunjukkan bakat dalam olahraga ini, Johnson mulai merasa jika gulat adalah panggilan hidupnya.
Pria berjuluk "Mighty Mouse" semakin serius menekuni gulat sejak SMA. Saat masuk ke perguruan tinggi, ia terpaksa sejenak meninggalkan gulat demi bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya. Johnson sempat bekerja serabutan termasuk menjadi kuli bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hobinya pada seni bela diri tak pernah padam sehingga kembali berlatih di gim pada 2005. Dalam waktu tiga bulan, dengan latar belakang gulat dan kemampuan atletik luar biasa, "Mighty Mouse" memulai karier amatirnya.
![]() |
Meski karier amatirnya itu sempat terganggu patah tulang lengan dan membuatnya harus kembali bekerja di pabrik, dalam kondisi cedera.
"Saya melihat Rashad Evans memukul samsak, dan latihan itu tampak menyenangkan. Maka saya berpikir untuk mencobanya. Saya selalu bekerja. Saya tidak dapat melihat cara lain dari olahraga untuk membayar tagihan saya tiap bulannya," kata Demetrious Johnson.
"Hal itu membawa saya pada satu titik bahwa menjadi petarung bisa memberi pendapatan yang lebih daripada pekerjaan harian saya. Maka saya berhenti dan mulai berlatih penuh waktu sejak itu," ujar Johnson.
Perjuangan Johnson tak sia-sia karena sejak berkarier profesional pada 2012 hingga 2018 di UFC, dia memiliki rekor juara beruntun sebanyak 11 kali! Rekor itu belum berhasil disamai oleh atlet manapun di UFC.
Setelah merasa cukup di UFC, Johnson lantas pindah ke ONE Championship untuk bersaing dengan atlet dari berbagai spektrum bela diri. Dia lantas meraih gelar juara dunia pertamanya di ONE Flyweight World Grand Prix pada 2019.
Johnson lantas mendapat kesempatan untuk menantang Adriano Moraes, penguasa sekaligus pemilik sabuk emas ONE Flyweight. Laga mereka dihelat pada April 2021 dan berakhir tragis untuk Johnson, karena dia pertama kalinya menderita kekalahan TKO dari serangan lutut yang membuatnya terkapar.
Setahun berselang, setelah berhasil mengalahkan Rodtang Jitmuangnon dalam laga hibrida MMA dan Muay Thai, petarung berjuluk "Mighty Mouse" ini berkesempatan untuk kembali menantang Moraes.
Laga mereka akan memuncaki ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson di Singapore Indoor Stadium, 27 Agustus. Ajang ini juga menandai penayangan perdana ONE Championship di Prime Video yang disiarkan pada jam tayang utama Amerika Serikat dan Kanada.
Bisakah Johnson menang sekaligus membalaskan dendamnya?
Baca juga: Eko Roni Prediksi Laga ONE 160: OK vs Lee |
Simak Video "Video: Sosok Cucu Muhammad Ali, Petarung MMA yang Sedang Naik Daun"
[Gambas:Video 20detik]
(mrp/ran)