Rodtang Jitmuangnon Mengubah Nasib di Atas Ring ONE Championship

Rodtang Jitmuangnon Mengubah Nasib di Atas Ring ONE Championship

Mohammad Resha Pratama - Sport
Minggu, 14 Agu 2022 22:13 WIB
Rodtang Jitmuangnon adalah salah satu petarung top di ONE Championship. Sebelum mencapai itu, Rodtang sudah melalui jalan berliku dan berat dalam hidupnya.
Rodtang Jitmuangon siap menggebrak di ONE Fight Night 1 (dok.ONE Championship)
Singapura -

Rodtang Jitmuangnon adalah salah satu petarung top di ONE Championship. Sebelum mencapai itu, Rodtang sudah melalui jalan berliku dan berat dalam hidupnya.

Cerita sedih dialami Rodtang kecil yang lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Ayah dan ibunya adalah petani karet di Thailand dengan penghasilan tidak menentu.

Tinggal di sebuah gubuk kecil di daerah Thailand Selatan, dia harus berbagi tempat dengan 11 anggota keluarga lainnya. Oleh karenanya, Rodtang sejak kecil sudah ingin mengubah nasibnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karenanya dipilih olahraga tarung sebagai jalan hidupnya sejak umur 8 tahun. Sejak melakoni debut dalam salah satu turnamen yang diselenggarakan kuil setempat, hampir setiap pekan Rodtang bertarung demi mengumpulkan uang saweran. Setiap koin yang diterima menjadi tambahan berarti bagi penghidupan keluarga.

Dengan gaya bertarung pantang mundur, petarung berjuluk "The Iron Man" ini memang pantas disebut sebagai manusia besi. Saat menerima pukulan lawan, Rodtang hanya bisa menari dan menantang lawannya untuk melayangkan serangan yang lebih keras.

ADVERTISEMENT

Namun, di balik rahang besi Rodtang, terdapat ribuan jam latihan yang telah ia lalui serta ratusan kilometer yang ia tempuh dari satu arena laga ke arena lainnya.

Membantu Orang Tua Mengalahkan Kanker dan Kemiskinan

Menginjak usia remaja, enam tahun setelah menjalani debut Muay Thai, Rodtang merantau ke Bangkok untuk menjajal kompetisi yang lebih tinggi. Di ibu kota Thailand tersebut, ia berlatih di sasana ternama Jitmuangnon yang kini disematkan sebagai nama belakangnya.

Karier Rodtang terus berkembang hingga dilirik ONE Championship. Yang awalnya bocah miskin, kini namanya semakin dikenal dunia.

Namun, semakin tinggi karier seseorang, makin besar pula cobaannya, itulah yang dialami Rodtang ketika kehilangan salah satu pelatihnya Huan yang meninggal dunia karena serangan jantung pada 2018. Setahun berselang, sang ayah didiagnosis menderita kanker stadium 3.

Rodtang Jitmuangnon adalah salah satu petarung top di ONE Championship. Sebelum mencapai itu, Rodtang sudah melalui jalan berliku dan berat dalam hidupnya.Rodtang Jitmuangnon adalah salah satu petarung top di ONE Championship. Sebelum mencapai itu, Rodtang sudah melalui jalan berliku dan berat dalam hidupnya. Foto: dok.ONE Championship

Pada 2020, Rodtang mengajak kedua orang tuanya untuk menyaksikan langsung duelnya dengan Jonathan Haggerty. Ini dilakukan demi memberi mereka secercah kebahagiaan serta gambaran tentang perjuangan yang ia jalani.

Sang ayah perlahan sembuh dan kini kondisinya telah membaik usai menjalani beberapa kali pengobatan. Pada Juni lalu, Rodtang berhasil memberikan rumah baru bagi orang tuanya.

"Dari seorang anak miskin, sekarang saya bisa membeli rumah untuk kedua orang tua, membeli rumah untuk diri sendiri serta memiliki uang untuk keluarga," tulisnya dalam sebuah unggahan di Facebook.

"Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih pada Muay Thai. Tanpa Muay Thai, saya tak akan ada di posisi sekarang,"

"Keluarga melakukan segalanya untuk kami anak-anaknya. Mereka selalu pergi meninggalkan rumah di pagi hari dan pulang larut malam," tutur Rodtang.

"Ayah saya sering bekerja jadi kuli proyek sampai menebang pohon karet. Sementara ibu sering jadi tukang cuci piring di acara pemakaman sampai jadi nelayan," ujarnya.

---

Setelah melalui lebih dari 300 pertarungan, Rodtang sudah punya rekor 268-42-10. Dia bahkan belum terkalahkan di ONE Championship, baik itu Muay Thai atau Kickoxing.

Dia berhasil menorehkan 11 kemenangan dan hanya kalah sekali dari Demetrious Johnson dalam laga hibrida Muay Thai-MMA pada Maret lalu.

Nah, Rodtang punya kesempatan melanjutkan catatan apiknya tersebut saat menghadapi Michael Savvas pada semifinal turnamen ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, Sabtu (27/8/2022) yang termasuk salah satu duel di ajang ONE Fight Night 1. Sebenarnya, turnamen ini dibuat untuk mencari penantang berikutnya bagi sabuk emas milik Rodtang.

Namun, Rodtang tak mau cuma menunggu dan memilih untuk ikut bertanding demi "memanaskan" badan jelang duel perebutan gelar juara dunia.

Pada Mei lalu, Rodtang sukses meraih hadiah 500 ribu dolar AS (Rp 733 juta) usai mengalahkan Jacob Smith di ONE 157. Apakah Rodtang Jitmuangnon kali ini bisa menang?



Simak Video "Video: Suasana Pemakaman Diogo Jota, Ruben Neves Angkat Peti Jenazah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads