Rodtang Jitmuangnon adalah salah satu petarung top di ONE Championship. Sebelum mencapai itu, Rodtang sudah melalui jalan berliku dan berat dalam hidupnya.
Cerita sedih dialami Rodtang kecil yang lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Ayah dan ibunya adalah petani karet di Thailand dengan penghasilan tidak menentu.
Tinggal di sebuah gubuk kecil di daerah Thailand Selatan, dia harus berbagi tempat dengan 11 anggota keluarga lainnya. Oleh karenanya, Rodtang sejak kecil sudah ingin mengubah nasibnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya dipilih olahraga tarung sebagai jalan hidupnya sejak umur 8 tahun. Sejak melakoni debut dalam salah satu turnamen yang diselenggarakan kuil setempat, hampir setiap pekan Rodtang bertarung demi mengumpulkan uang saweran. Setiap koin yang diterima menjadi tambahan berarti bagi penghidupan keluarga.
Dengan gaya bertarung pantang mundur, petarung berjuluk "The Iron Man" ini memang pantas disebut sebagai manusia besi. Saat menerima pukulan lawan, Rodtang hanya bisa menari dan menantang lawannya untuk melayangkan serangan yang lebih keras.
Namun, di balik rahang besi Rodtang, terdapat ribuan jam latihan yang telah ia lalui serta ratusan kilometer yang ia tempuh dari satu arena laga ke arena lainnya.
Membantu Orang Tua Mengalahkan Kanker dan Kemiskinan
Menginjak usia remaja, enam tahun setelah menjalani debut Muay Thai, Rodtang merantau ke Bangkok untuk menjajal kompetisi yang lebih tinggi. Di ibu kota Thailand tersebut, ia berlatih di sasana ternama Jitmuangnon yang kini disematkan sebagai nama belakangnya.
Karier Rodtang terus berkembang hingga dilirik ONE Championship. Yang awalnya bocah miskin, kini namanya semakin dikenal dunia.
Namun, semakin tinggi karier seseorang, makin besar pula cobaannya, itulah yang dialami Rodtang ketika kehilangan salah satu pelatihnya Huan yang meninggal dunia karena serangan jantung pada 2018. Setahun berselang, sang ayah didiagnosis menderita kanker stadium 3.
![]() |
Pada 2020, Rodtang mengajak kedua orang tuanya untuk menyaksikan langsung duelnya dengan Jonathan Haggerty. Ini dilakukan demi memberi mereka secercah kebahagiaan serta gambaran tentang perjuangan yang ia jalani.
Simak Video "Video: Suasana Pemakaman Diogo Jota, Ruben Neves Angkat Peti Jenazah"
[Gambas:Video 20detik]