Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ciptaan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali terbilang sukses. Oleh karenanya, dia mendapat penghargaan.
Adalah Univeritas Negeri Surabaya (UNESA) yang memberikan penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya kepada Amali. Menteri asal Gorontalo itu dinilai berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama prestasi atlet olahraga nasional lewat program DBON.
Program ini disebut sudah mampu meningkatkan prestasi olahraga nasional di kancah internasional, seperti medali emas Olimpiade Tokyo 2020, lalu tiga besar SEA Games 2022 dengan persiapan yang minim, dan baru saja mempertahakan gelar juara umum ASEAN Para Games 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Amali oleh Rektor Unesa Prof. Dr Nurhasan dan Ketua Senat Unesa Haris Supratno pada acara Dies Natalis ke-58 tahun 2022 di Graha Unesa, Surabaya, Senin (15/8) pagi.
"Unesa selalu memberikan apresiasi tinggi kepada mereka yang terus memberikan kontribusi atas pengembangan SDM Indonesia menjadi lebih baik, salah satunya adalah Menpora Amali yang memiliki kontribusi, luar biasa dalam meningkatkan prestasi atlet olahraga nasional. Apalagi berkat Menpora lahirlah Desain Besar Olahraga Nasional yang bersinergi dengan perguruan tinggi," ujar Nurhasan dalam rilis kepada detikSport.
Sementara itu Amali menyampaikan terima kasih kepada Rektor Unesa yang merupakan teman seperjuangan memajukan olahraga Indonesia. "Pak Rektor ini luar biasa untuk membawa Unesa selangkah lebih maju. Perjalanan usia yang cukup panjang, 58 tahun bukan usia yang singkat apalagi dari perguruan tinggi," kata Menpora.
Menurut Amali, Unesa sudah berkontribusi memajukan olahraga nasional selama dirinya jadi menteri. Pada kesempatan pertama datang ke Unesa dirinya sudah diajak keliling naik kuda dan berhenti di salah satu bangunan laboratorium sport science.
Menempatkan perguruan tinggi sebagai sentra pembinaan olahraga dinilai sebagai langkah yang tepat dan kita tidak akan rugi, mengingat banyak bibit atlet berasal dari perguruan tinggi. "Sesuai DBON, Unesa saya tempatkan menjadi salah satu sentra pembinaan olahraga khususnya usia dini di Jawa Timur."
Saat ini Kemenpora menempatkan 10 sentra pembinaan olahraga di 10 provinsi, dimulai dari pulau Jawa.
"Untuk Jawa Timur ada di Unesa, Jawa Tengah di Unes, Jawa Barat di UPI, Jakarta dan sekitarnya di UNJ. Sementara di luar pulau Jawa akan menyusul. Jadi anak-anak lulusan SD silahkan daftar di sini untuk menjadi atlet elite yang tanpa meninggalkan sekolah. Semuanya dibiayai oleh negara dan mudah-mudahan dengan cara ini prestasi kita bisa terencana dengan baik."
"Dengan DBON prestasi kita desain dan target. 2045 tepatnya 100 tahun merdeka, mimpi kita Indonesia bisa di peringkat 5 dunia. Untuk menuju ke sana harus terencana dengan baik, untuk menuju prestasi Olimpiade dan Paralimpiade. Saya yakin proses tidak akan pernah membohongi hasil," Zainudin Amali menambahkan.
(mrp/bay)