Setelah panahan, menembak juga diperkirakan tak akan diperlombakan di SEA Games Kamboja 2023. Perbakin menawarkan bantuan agar cabor ini bisa dimainkan.
Sekretaris Jenderal PB Perbakin, Henry Oka, mengatakan alasan sementara tuan rumah berkait dengan infrastruktur dan tenaga pendukung.
"Alasan sementara mereka infrastrukturnya belum siap dengan tenaga pendukung. Cuma kami dari negara-negara Asia Tenggara siap mendukung," kata Henry Oka kepada detikSport, Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toh, menurut Henry Oka, kendala penyediaan infrastruktur bukan kali pertama terjadi dalam penyelenggaraan multievent di Asia Tenggara. Sebelumnya, di Filipina 2019 juga pernah mengalami hal yang serupa.
"Seperti di Filipina kemarin, ada beberapa nomor yang tidak memerlukan pembangunan venue yang terlalu detail, kami berikan satu nomor yang mereka bisa adakan. Jadi ini sebenarnya tinggal komunikasi saja dan keinginan mereka untuk fairplay-nya," ujarnya.
"Kami sendiri juga sedang mencoba melobi melalui sport diplomasi melalui badan Asianya dulu, Asian Shooting Confederation (ASC), International Federation (IF) juga, lalu International Shooting Sport Federation (ISSF), harapan kami dari badan dunia juga bisa bantu," tuturnya.
"Intinya untuk menembak ini yang pasti kami open, membuka diri, dengan apapun yang menjadi kendala Kamboja. Misalnya, tim teknis, kami bisa kirimkan, karena kebetulan juga saya sebagai Delegasi Teknik di dua SEA Games sebelumnya di Vietnam dan Filipina. Jadi kami bisa memberikan beberapa nomor pilihan tuan rumah yang terkait dengan venue mereka," dia menambahkan.
Indonesia wajib ngotot agar cabang menembak tetap bisa dipertandingkan di multiajang olahraga tersebut. Bagaimana pun, menembak Indonesia merupakan lumbung medali emas Merah-Putih.
Di SEA Games Vietnam tahun lalu, Indonesia merupakan juara umum dengan perolehan delapan medali emas, enam medali perak, dan dua medali perunggu.
"Makanya, sampai hari ini pun kami masih berapat dengan KOI untuk sama-sama dengan cabor lainnya seperti panahan dan rowing agar bisa dipertandingkan di Kamboja," ujarnya.
"Kami terus berupaya supaya sampai sisa akhir tahun ini harus sudah ada negosiasi semua pihak, dari NOC, badan dunia, NF, Perbakin, Asia Tenggara."
"Tetapi kami sendiri kalau memang ini mengalami kebuntuan, misalnya, kami tetap melakukan pembinaan. Sebab target kami di tahun depan ada agenda lebih besar yaitu Asian Games 2023," kata Henry.
Tonton juga Video: Ini Besaran Bonus yang Didapat Atlet Peraih Medali SEA Games