Indonesia mewaspadai kekuatan China yang dianggap bisa memberikan kejutan di International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup 2022 Jakarta.
Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Florenciano Hendricus Mutter, menyoal peta persaingan di nomor speed putra.
Indonesia mengandalkan kategori speed untuk dapat meraih medali emas. Target itu bukan tanpa pertimbangan mengingat prestasi yang diukir Veddriq Leonardo Cs di seri-seri kejuaraan dunia sangat baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Veddriq sendiri merupakan peraih medali emas IFSC-Climbing World Cup di Salt Lake City, Amerika Serikat, pada Mei lalu. Terbaru, ia juga menjadi juara di World Games di Brmingham pada 17 Juli 2022, dan masih menjadi raja di ranking dunia.
Sedangkan pemegang rekor dunia speed putra diraih Kiromal Katibin dengan catatan waktu 5 detik. Pencapaian itu ia torehkan saat lomba di babak kualifikasi IFSC-Climbing World Cup di Chamonix, Prancis, Juli 2022.
Meskipun prestasi yang ditorehkan cukup bagus, namun Indonesia tak boleh lengah dengan kekuatan dari negara lain, salah satunya dari China. Negara beribu kota Beijing tersebut menempatkan wakilnya di peringkat ketiga atas nama Jinbao Long dan Jianguo Long di urutan kedelapan.
Jinbao dalam tiga kejuaraan dunia terakhir yang diikuti selalu masuk dalam tiga besar. Di IFSC-Climbing World Cup yang berlangsung di Villars, Swiss, pada 2 Juli lalu meraih peringkat ketiga. Namun, hasil itu diperbaikinya di Chamonix, Prancis, dengan menjadi juara dunia. Catatan waktunya 5,11 detik.
Terbaru, dia menjadi runner up di Climbing World Cup di Edinburgh, Inggris, pada 11 September 2022. Sedangkan gelar juara diraih Samuel Watson dari Amerika Serikat dengan membukukan waktu 5,97 detik. Di ajang ini, Indonesia tak ikut serta demi mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia di Jakarta, akhir pekan ini.
"Untuk speed sebenarnya kita masih yang terkuat tapi tetap harus mewaspadai China. Mereka di atas kertas masih menjadi pesaing paling berat untuk speed putra," kata Hendricus kepada pewarta, Kamis (22/9/2022).
"Sedangkan di putri lumayan banyak pesaingnya. Intinya sekarang ini persaingannya cukup merata. Sebab, selain China, ada Polandia, dan Amerika Serikat juga yang mulai bagus sekarang ini," ujarnya.
Menukil ranking IFSC, Indonesia yang sebelumnya menempati peringkat pertama, per 11 September turun satu tingkat menjadi nomor 2. Merah-Putih disalip Polandia, yang sebelumnya menempati peringkat kedua. Negara berjuluk Orly ini kokoh di posisi puncak dengan 13.537 poin.
Sementara Indonesia, tetap dengan koleksi 13.455 poin. Disusul peringkat ketiga dan keempat China dan Amerika Serikat. Kedua negara ini masing-masing mengoleksi 11.498 poin dan 11.375 poin.
(mcy/pur)