Jeka Saragih dulu pernah menjadi korban palak semasa sekolahnya. Kejadian itu melecut semangatnya kini berjuang merebut tiket ke octagon UFC.
Jeka menjadi atlet Mix Martial Arts Indonesia yang berkesempatan mendapat kontrak profesional dari UFC. Akhir pekan ini, petarung asal Simalungun itu akan berduel melawan Won Bin Ki dari Korea Selatan, dalam tajuk semifinal Road To UFC di Etihad Arena, Abu Dhabi.
Jika menang, maka Jeka akan mencatat sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang mendapat kontrak UFC, salah satu ajang duel MMA terbesar di dunia. Dalam upayanya mengejar sejarah itu, Jeka rupanya melewati masa lalu yang berat.
Baca juga: Jeka Saragih: Mengejar Sejarah di Abu Dhabi |
Semasa sekolah, Jeka rupanya kerap menjadi korban palak di kampungnya, di Simalungun, Sumatera Utara. Kejinya para abang-abangan di kampungnya, membuatnya gerah.
Jeka kemudian berlatih bela diri agar bisa melindungi adik-adiknya. Dari wushu sampai kini ke mix martial arts ia jajal.
"Saya itu dari SMP sudah ikut bertarung-bertarung juga. Saya dari SMP sudah ikut bela diri, itu pun gara-gara faktor lingkungan yang sering dipalak. Namanya juga anak kost, jauh dari orang tua," kata Jeka, dalam wawancara bersama detikSport di Abu Dhabi.
"Saya udah kost waktu itu, karena situasi dari sekolah ke kampung. Memang cukup dekat sih, sekitar 13 km, tapi jalannya rusak parah. Nah, makanya itu ikut bela diri biar bisa melindungi, dan terutama adik-adik dari kampung biar gak dipalak lagi."
"Saya pas dikompas, dipalak abang kelas dulu, beli rokok lah, itu yang paling dikenang sih. Makanya sampai detik ini juga, saya gak suka kalau anak kampung saya dibodoh-bodohi gitu," kenangnya.
Ajang Road To UFC akan menjadi salah satu rangkaian dari partai besar UFC akhir pekan ini. Sebab, UFC 280 akan digelar, di mana duel utamanya mempertemukan Charles Oliveira vs Islam Makhachev, dalam perebutan sabuk juara kelas ringan. Duel akan digelar di Etihad Arena, 22 Oktober, dan disiarkan langsung Mola TV.
(yna/cas)