Lempar Lembing: Ukuran Lapangan, Peralatan, Serta Peraturannya

Lempar Lembing: Ukuran Lapangan, Peralatan, Serta Peraturannya

Azkia Nurfajrina - Sport
Jumat, 26 Jan 2024 22:15 WIB
Atlet Lempar Lembing Polandia Maria Andrejczyk di Olimpiade Tokyo 2020
Foto: AP/David J. Phillip
Jakarta -

Lempar lembing atau javelin throw adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga (cabor) atletik. Olahraga ini menggunakan alat berupa lembing yang harus dilempar sejauh mungkin dengan satu tangan.

Sejak 776 SM pada masa awal peradaban Yunani Kuno, lempar lembing telah diperlombakan dalam olimpiade, dikutip dari buku Dasar-dasar Atletik oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo. Namun, belum diketahui pasti perihal peraturan lomba lempar lembing kala itu.

Pada 1908, olahraga ini masuk sebagai nomor dalam cabor atletik di olimpiade modern dan hanya bisa diikuti oleh kalangan pria saja. Barulah pada olimpiade 1932, lempar lembing dapat diikuti juga oleh peserta perempuan hingga sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lempar lembing dinaungi oleh organisasi induk olahraga atletik dunia yakni World Athletics yang sebelumnya bernama International Amateur Athletic Federation (IAAF). Di Indonesia, olahraga ini dipayungi oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

Sama seperti nomor olahraga lain yang diperlombakan, lempar lembing juga memiliki sejumlah peraturan terkait peralatan yang dipakai, lapangan, hingga teknik dasarnya. Simak aturan perlombaan lempar lembing berikut ini.

ADVERTISEMENT

Peralatan Lempar Lembing

Menukil Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Paiman, peralatan utama untuk olahraga lempar lembing adalah lembing. Alat ini berupa tombak berbentuk galah yang ujungnya dibuat runcing. Lembing terdiri menjadi tiga bagian: mata lembing, badan lembing, dan tali lembing.

Mata lembing berada di ujung dengan bentuknya yang runcing terbuat dari logam. Untuk badan lembing terbuat dari metal ringan dan dulunya dari kayu. Sementara tali lembing dililitkan di lembing sebagai pegangan.

Ukuran alat lembing berbeda bagi atlet putra dan putri. Lembing putra memiliki panjang 2,6-2,7 meter dengan berat 800 gram. Sedangkan lembing putri berukuran 2,2-2,3 meter dengan berat 600 gram.

Lapangan Lempar Lembing

Ilustrasi lapangan lempar lembing.Ilustrasi lapangan lempar lembing. Foto: Tangkapan layar dari Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII oleh Paiman.

Lapangan lempar lembing berbentuk persegi panjang dan terbagi menjadi tiga daerah lemparan atau track, meliputi:

1. Lintasan Awal

Lintasan ini memiliki lebar 4 meter serta panjang minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. Lintasan awal dibatasi oleh garis selebar 5 cm.

Di luar lintasan terdapat perpanjangan batas garis akhir sepanjang 75 cm di sisi kanan dan kirinya, sehingga total 1,5 meter.

2. Lengkung Lemparan

Lengkung lemparan adalah batas pelemparan lembing oleh atlet yang datar dengan tanah. Lengkungan ini dibatasi dengan kayu atau logam selebar 7 cm yang dicat putih dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 meter.

3. Sektor Lemparan

Sektor lemparan menjadi area tempat lembing mendarat setelah dilempar. Sektor ini dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 30 derajat. Tebal garis sektor yang terbentuk ini adalah 5 cm.

Cara Memegang Lembing

Secara umum, ada 3 cara memegang lembing: gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya menjepit. Simak penjelasannya

1. Teknik Pegangan Amerika

Memegang lembing cara Amerika ini ditandai lilitan tali yang dikait dengan ibu jari dan jari telunjuk. Sementara tiga jari lainnya menggenggam kuat tongkat lembing.

2. Teknik Pegangan Finlandia

Cara memegang lembing gaya Finlandia dengan mengaitkan jari tengah dan ibu jari ke lilitan tali. Jari telunjuk lurus di samping lembing, sedang jari manis dan kelingking menekan kuat ke arah telapak tangan.

3. Teknik Pegangan Menjepit (Tang)

Adapun teknik pegangan tang dengan mengaitkan jari tengah dan telunjuk ke lilitan tali. Sementara ibu jari, jari manis, dan kelingking menggenggam kuat badan lembing.

Peraturan Lempar Lembing

Ketika perlombaan nomor lempar lembing terdapat sejumlah peraturan yang ditetapkan. Berikut di antaranya.

  1. Lembing wajib dipegang tepat pada bagian pegangannya saat dilempar. Lembing juga harus dilempar di atas bahu atau bagian paling atas dari tubuh atlet. Atlet tidak diperkenankan menggunakan teknik selain yang ditentukan.
  2. Lempar lembing dianggap tidak sah jika bagian mata lembing tidak menggores tanah terlebih dahulu dibandingkan bagian lembing lainnya.
  3. Lemparan juga dianggap tidak sah jika atlet menyentuh wilayah badan garis lempar, atau garis perpanjangan.
  4. Ketika hendak memulai awalan, atlet tidak diperbolehkan memotong garis.
  5. Saat lembing tengah melaju setelah dilempar, atlet tidak boleh membelakangi sektor lemparan dengan cara memutar tubuh.
  6. Atlet lempar lembing tidak diperkenankan meninggalkan jalur awalan sebelum lembing yang dilemparkan belum tiba di permukaan tanah.

Nah, itu dia penjelasan mengenai peraturan perlombaan lempar lembing, mulai dari ukuran lapangan hingga teknik memegang lembingnya.




(fds/fds)

Hide Ads