Malaysia Masih Belum Raih Medali Emas Olimpiade, Atletnya Kena Hujat

Malaysia Masih Belum Raih Medali Emas Olimpiade, Atletnya Kena Hujat

Afif Farhan - Sport
Selasa, 13 Agu 2024 12:30 WIB
Malaysias Lee Zii Jia celebrates after winning the bronze medal at the mens singles badminton at the 2024 Summer Olympics, Monday, Aug. 5, 2024, in Paris, France. (AP Photo/Dita Alangkara)
Lee Zii Jia, salah satu penyumbang medali perunggu buat Malaysia di Olimpiade 2024 (Foto: AP/Dita Alangkara)
Jakarta -

Malaysia masih belum pecah telur medali emas Olimpiade, terbaru gagal mendapatkannya di Olimpiade Paris 2024. Atlet-atletnya kena hujat di sosial media!

Malaysia menerjunkan 26 atlet di Olimpiade Paris 2024. Negeri Jiran harus puas dengan pulang membawa dua medali perunggu. Keduanya didapatkan dari cabang olahraga bulutangkis yakni Lee Zii Jia pada nomor tunggal putra dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di nomor ganda putra.

Sejak debut di Olimpiade 1956, Malaysia belum juga meraih medali emas Olimpiade. Totalnya kini, Malaysia mengumpulkan 15 medali dengan rincian delapan medali perak dan tujuh medali perunggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan apresiasi tinggi kepada para atletnya yang berlaga di Olimpiade Paris 2024. Dirinya berharap, atlet-atlet Negeri Jiran bisa kembali berjuang di ajang multi event tahunan itu berikutnya.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka yang berlaga di Olimpiade dan mereka yang telah berusaha sebaik mungkin. Kami harus menerima hasil ini," jelasnya dilansir dari Malay Mail.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap di masa mendatang, kami akan punya beberapa rencana baru untuk meningkatkan prestasi olahraga," sambungnya.

Lain sisi, muncul laporan kalau atlet-atlet Malaysia yang bertanding di Olimpiade Paris 2024 kena hujat oleh warga Malaysia sendiri. Ada perundungan di sosial media!

Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengaku belum mendengar laporan resmi. Namun jika hal itu meresahkan para atlet, dirinya akan ambil sikap tegas.

"Saya belum menerima laporan terbaru, meskipun demikian, saya akan menyelidiki masalah ini jika atlet merasa kesejahteraan mereka terpengaruh," terangnya dilansir dari New Straits Times.

Fahmi menjelaskan, sejauh ini perundungan siber kepada para atlet dilakukan oleh akun-akun palsu.

(aff/raw)

Hide Ads