Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) bikinan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang bukan event besar.
Kejuaraan Tarkam memang jadi agenda rutin Kemenpora sejak 2023 karena merupakan salah satu program unggulan. Di dalamnya ada banyak cabang olahraga diperlombakan, tak cuma yang bersifat permainan tapi juga yang masuk cabor olimpiade.
Biasanya Kejuaraan Tarkam digelar di level kotamadya/kabupaten dengan tujuan untuk mengajak para masyarakat untuk hidup sehat, sebagai bagian dari pembudayaan olahraga di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para peserta kejuaraan ini mulai dari kategori anak hingga dewasa. Sehingga semua masyarakat tergerak untuk berolahraga, menjadi bagian dari pembudayaan olahraga di masyarakat," kata Menpora Dito Ariotedjo seperti dikutip dari situs Kemenpora.
Apa yang Dito dan Kemenpora lakukan memang jadi bagian dari kampanye untuk memerangi dampak negatif judi online terutama terhadap anak muda Indonesia.
Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), lebih dari 190 ribu anak di Indonesia terpapar judi online dengan nilai transaksi Rp 293,4 miliar.
"Miris rasanya melihat masyarakat termasuk anak-anak muda kita terjerat judi online. Padahal kita tahu judi online memiliki bahaya yang dahsyat dalam merusak masa depan bangsa," papar Dito.
"Sebagai Menpora, saya memiliki tanggung jawab merangkul dan memastikan tidak ada lagi generasi muda kita yang masuk ke lingkaran setan judi online."
Bahkan Dito telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 11.7.42 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kegiatan Perjudian Online di Lingkungan Kemenpora.
"Surat edaran itu menginstruksikan pimpinan dan pegawai Kemenpora agar aktif menyampaikan imbauan atau menyelenggarakan kegiatan edukatif yang menjelaskan bahaya judi online," kata Dito.
Menurut Dito, dengan aktif berolahraga dan mengikuti kegiatan positif, maka ini bisa jadi cara terbaik untuk menghindari generasi muda dari kegiatan negatif.
Selain di olahraga, Kemenpora juga menjalankan program Kepemudaan seperti Pesta Prestasi, Collab Rangers, Wiramuda, dan Kreativesia, yang melibatkan komunitas dan stakeholder terkait.
"Tentunya akan banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui kegiatan-kegiatan tersebut, khususnya dalam menangkal perilaku negatif semacam judi online," pungkas Dito.
(mrp/aff)