Atlet Sepeda Gunung RI Feldani Jadi Juara Umum Kejuaraan Downhill di AS

Atlet balap sepeda gunung Indonesia Feldani Effendy merebut gelar juara umum di Kejuaraan Southridge Winter Series 2025. Ia mendominasi empat seri dari enam seri yang digelar di Amerika Serikat, pada 22-23 Maret.

Pebalap berusia 48 tahun itu menjadi juara umum di kelas 40-49 setelah mendominasi balapan pada seri 1,2,3, dan 5 dan mengumpulkan 575 total poin.

Pada seri ke-4, Feldani sejatinya bisa memenangkan balapan tersebut tetapi sangat disayangkan harus turun posisi ketiga karena jump start (nyolong start) dan diganjar penalti waktu 1 menit.

Sedangkan seri terakhir atau keenam merupakan seri yang tidak perlu di-push sehingga ia menduduki posisi ke-4. Tetapi itu tidak merubah posisi pimpinan klasemen sehingga berhak meraih juara umum dengan tautan poin yang sangat signifikan dengan pembalap runner up.

Adapun peringkat kedua dan ketiga diraih atlet tuan rumah, Amerika Serikat, Eric O'Neill dan Steven Kammerer. Mereka masing-masing mengoleksi 470 dan 445 poin.

"Awalnya tidak berharap akan menjadi juara umum karena ini merupakan tahun pertama pembelajaran mengikuti seri downhill musim dingin di California. Tetapi pada saat berhasil memenangkan seri pertama timbul kepercayaan diri untuk menjaga konsistensi hingga berhasil menang berturut-turut pada tiga seri pertama," kata Feldani dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2025).

"Karena ini seri saat musim dingin jadi tantangannya bukan hanya di lintasan tetapi cuaca yang ekstrim. Seperti saat seri pertama angin dingin sangat kencang sekali sehingga laju sepeda sempat liar dan susah dikendalikan karena hempasan angin dari samping. Selanjutnya pada seri kedua tantangan alam yang berbeda yaitu turun hujan sehingga pandangan lumayan terganggu," ujarnya.

Feldani Effendy di Kejuaraan Southridge Winter Series 2025. Foto: Dok. Feldani Effendy

Seri balap Southridge Downhill sudah berlangsung selama 33 tahun dan setiap tahunnya menyelenggarakan 2 musim balap yaitu musim dingin (winter) dan musim gugur (fall). Dua musim itu digunakan para pembalap pro untuk tetap kompetitif pada saat mereka di luar musim pro-nya (off season).

"Pengalaman yang luar biasa berkompetisi bersama para rider dari Amerika Serikat yang banyak melahirkan pembalap-pembalap elit dunia," kata Feldani.

"Saya banyak belajar bagaimana mereka bisa mengembangkan kecepatan sekaligus pengambilan racing line yang lebih efisien sehingga bisa menghasilkan catatan waktu yang lebih baik."

"Hasil balap ini saya persembahkan bagi negara asal saya Indonesia dan semoga bisa menjadi salah satu berita baik buat masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Feldani berharap dapat terus mengikuti balapan balapan di Amerika Serikat, terutama untuk seri musim gugur yang diselenggarakan sekitar September sampai November.

"Balapan selanjutnya tentu akan lebih menantang karena saya akan menjadi juara bertahan dan menjadi target untuk dikalahkan. Maka dari itu persiapan harus lebih baik lagi bukan hanya persiapan fisik tetapi persiapan manajemen logistik yang lebih rapi lagi."

"Tentu saya tidak menutup kemungkinan menerima dukungan-dukungan apapun itu dari berbagai pihak untuk membuat musim balap selanjutnya sebagai juara bertahan tidak direbut oleh pembalap lain," kata Feldani.