Atlet berkuda Dirga Wira Ramadan Sahputra baru saja menjuarai FEI CSIW 1* League Final Indonesia Grand Prix 2025. Dirga makin yakin tampil di SEA Games 2025.
Menunggangi kuda Conny Mie Pezz, Dirga turun di kelas kelas 135/140 cm, Arthayasa Stable, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/7/2025). Dia menjadi salah satu atlet yang meraih clear round atau menyelesaikan rintangan tanpa kesalahan sama sekali sejak ronde pertama kelas 135/140. Lainnya Raymen Kaunang.
Sedangkan lima peserta lainnya pada terkena penalti akibat menjatuhkan rintangan yakni Cacu Cantiwa, Muhammad Fahmi Satria Widjaya, Rahman Setiawan, Jendry Palandeng dan Andry Sutoyo.
Karena ada dua orang yang clear round maka diperlukan babak jump off untuk menentukan pemenang. Dirga yang keluar lebih dulu gagal meraih clear round lagi. Dia menjatuhkan rintangan sehingga total penaltinya empat.
Sedangkan, Raymen yang turun kemudian pun di atas angin untuk menjadi juara bisa bisa clear round lagi. Tapi sayangnya Raymen juga tak bisa menyelesaikan dengan sempurna dan dihukum enam penalti, sehingga catatan waktunya kalah dari Dirga. Pada babak jump off Dirga mencatatkan waktu 49,49 detik. Sedangkan Raymen 60.10 detik.
Sebagai juara, Dirga berhak mendapatkan hadiah 686 dolar AS atau sekitar Rp 11,1 juta. Sedangkan Raymen membawa pulang 563,50 dolar AS.
Dirga bersyukur bisa meraih gelar juara. Atlet dari HSA Equestrian itu melihat persaingan begitu ketat sehingga dirinya harus semakin rajin berlatih bila ingin mempertahankan kesuksesannya.
"Persaingan ketat banget, semua juga masih banyak tidak beruntungnya. Menurut saya persaingan makin ke sini, makin ketat. Kunci kemenangannya tadi yang penting berdoa, berusaha semaksimal mungkin, latihan terus menerus karena tanpa latihan tak mungkin sampai titik ini," ujar Dirga usai pertandingan.
Dirga pun berharap kemenangan ini bisa memuluskan langkahnya masuk skuad Indonesia di SEA Games 2025. Dia berjanji bakal mati-matian jika bisa dipercaya tampil di sana.
"Selalu optimistis ya walaupun hasilnya kurang memuaskan atau seperti apa, tapi kalau saya pribadi selalu optimis kasih yang terbaik. Karena ini seleksinya tak selalu harus juara atau seperti apa, mungkin dilihat dari skill atau gimana, makanya saya selalu berlatih, walau hasil saya sebelumnya tak memuaskan, di sini saya bisa membuktikan saya bisa juara 1," papar Dirga.
"Yang jelas kalau pun saya kepilih, sudah jelas pasti saya fight buat Indonesia. Selama ini kalau saya lihat di Eropa ada beberapa rider yg terlihat, tuan rumahnya sendiri saya tahu siapa ridernya," imbuh Dirga.
PP Pordasi memang menjadikan ajang FEI CSIW 1* League Final Indonesia Grand Prix sebagai salah satu ajang pemantauan untuk atlet-atlet yang akan dipilih tampil di SEA Games 2025 Thailand.
"Betul ini jadi ajang pemantauan untuk atlet-atlet tersebut bahwa mulai 130 cm, 140 cm, nanti juga ada 120 cm, ini semuanya akan menjadi acuan bagi kita semua untuk menilai atlet-atlet mana yang kira-kiranya bisa membawa ikut SEA Games yang akan datang. Dan ingat juga bukan hanya SEA Games, tapi juga Asian Continental, itu dua pekan sebelum SEA Games, dan itu dibutuhkan untuk atlet-atlet yang bisa 140 dan 150 cm," ujar Ketua Harian PP Pordasi Eddy Saddak.
"Memang nilai menjadi acuan scouting tapi bukan satu-satunya. Ada beberapa kriteria, pada dasarnya, konsisten dan fighting spirit, attitude itu juga menjadi acuan juga," tambahnya.
(mrp/ran)