Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menghargai keputusan Kamboja yang menarik mundur keikutsertaan atletnya di sejumlah cabang olahraga SEA Games 2025. Terlebih ini soal keamanan.
"Kami menghargai karena itu yang paling utama. Kami juga turut prihatin dengan situasi ketegangan yang masih terjadi sehingga menyebabkan 8 cabor tidak bisa berkompetisi di SEA Games Thailand, semoga segera ada jalan keluarnya," kata Okto dalam pesan singkatnya seperti dikutip Jumat (28/11/2025).
"Ini sama seperti kemarin senam (Kejuaraan Dunia di Jakarta). Kita tidak pernah mau ada diskriminasi tapi keselamatan semua atlet menjadi prioritas utama," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC), menyampaikan bahwa mereka menarik diri dari keikutsertaan delapan cabor yaitu sepakbola, judo, karate, pencak silat, petanque, wushu, gulat, dan sepak takraw. Kamboja memutuskan hal tersebut dengan alasan keamanan atlet serta ofisialnya.
"Penyesuaian ini disebabkan oleh masalah keamanan yang signifikan, yang telah mengganggu keselamatan dan perlindungan atlet dan pejabat kami," tulis pernyataan NOCC.
Berkaitan dengan SEA Games, Okto menambahkan, bahwa Indonesia masih menunggu kabar terbaru terkait kesiapan tuan rumah memindahkan Songkhla ke Bangkok karena banjir.
SEA Games 2025 berlangsung di Thailand mulai 9-20 Desember. Indonesia akan mengirimkan 996 atlet untuk mengikuti ajang olahraga Asia Tenggara, SEA Games ke-33 tersebut.
Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kontingen terbesar ke-4, setelah tuan rumah Thailand 1.800an atlet, Filipina 1.200an atlet, dan Malaysia 1.100-an atlet.
Dari 51 cabang olahraga yang dipertandingkan, Tim Indonesia akan mengikuti 48 cabor. Kemenpora bersama KONI, NOC serta CdM menargetkan posisi 3 besar klasemen akhir dengan menetapkan target 80 medali emas.
(mcy/aff)