.webp)
Selesai sudah Kejuaraan Nasional Soft Tennis 2025 di Makassar. DKI Jakarta keluar sebagai juara umum.
Pada hari terakhir turnamen, Minggu (7/12/2025), kontingen ibu kota mendominasi dengan tiga medali emas, tiga perak, dan satu perunggu.
Prestasi gemilang DKI Jakarta menjadi bukti konsistensi pembinaan atlet soft tennis di daerah tersebut. Para pemain tampil solid sejak babak penyisihan hingga final, menunjukkan kualitas teknik dan mental bertanding yang matang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalimantan Timur menempati posisi kedua dengan raihan dua emas, dua perak, dan lima perunggu. Meski gagal menjadi juara umum, kontingen Kaltim tetap menunjukkan perkembangan signifikan dengan banyak atlet muda yang mencuri perhatian.
Sementara itu, tuan rumah Sulawesi Selatan harus puas berada di posisi ketiga dengan satu emas dan empat perunggu.
Atmosfer Kejurnas kali ini terasa istimewa karena Makassar untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang bergengsi soft tennis nasional. Sekretaris Jenderal PP PESTI, Buyung Wijaya Kusuma, menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Kejurnas di Makassar.
"Kami sangat bangga melihat antusiasme peserta dan kualitas pertandingan yang ditampilkan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Walikota Makassar yang mendukung kegiatan ini. Kejurnas ini menjadi bukti bahwa soft tennis semakin berkembang di Indonesia," ujar Buyung dalam keterangan kepada media.
Wakil Ketua Umum PP PESTI Ferly Montolalu menambahkan bahwa Kejurnas bukan hanya ajang perebutan medali, tetapi juga sarana evaluasi pembinaan atlet di daerah.
"Melalui Kejurnas, kami bisa melihat potensi besar dari berbagai provinsi. Ini menjadi dasar bagi PP PESTI untuk menyiapkan tim nasional yang lebih kompetitif," katanya.
Kejurnas Soft Tennis 2025 juga menjadi momentum penting bagi PP PESTI dalam memperkuat jaringan pembinaan. Dengan semakin banyak daerah yang aktif berpartisipasi, diharapkan olahraga ini dapat menjangkau lebih luas dan melahirkan lebih banyak talenta.
Selain pertandingan, Kejurnas kali ini juga diwarnai dengan kegiatan pelatihan singkat bagi wasit dan pelatih lokal. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan di masa depan sekaligus memperkuat ekosistem soft tennis di daerah.
Dengan berakhirnya kejurnas, PP PESTI menegaskan komitmennya untuk terus menggelar kompetisi berjenjang. Target besar ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan soft tennis di Asia, dengan dukungan pembinaan yang berkesinambungan dari pusat hingga daerah.
(mrp/raw)
