Ranie, sapaan karib Yusranie Noory Assipalma, 20 tahun, tengah digodok dalam pelatnas basket 3x3 putri. Bersama penggawa lain, dia ditangani mantan pelatih tim ABL, CLS Surabaya, Wahyu Widayat Jati.
Pengalaman di Timnas bukan sekali ini dijalani Ranie. Dia pernah bergabung di Timnas junior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ranie bukan kekalahan yang menjadi periode terburuk saat berbaju Timnas. Ada yang membuatnya harinya lebih berat.
"Pertama, buat kalian yang suka menilai tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Coba kalian jadi kami, berlatih dua kali sehari, fisik dan mental. Penilaian-penilaian kalian di sosial media itu bisa menjatuhkan mental kami. Ada yang sampai nangis, ada yang sampai enggak mau bermain lagi," kata Ranie dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Sebenarnya, membela Indonesia nggak semudah yang dia pikirin. Coba kalian di posisi itu (yang dicibir), mental bagaimana, fisik bagaimana. Ayo hilangkan kalimat-kalimat negatif itu," ujar Ranie.
Baca Juga: Bukan Cuma Kalah Menang, Basket Jadi Sekolah Kehidupan Bagi Ranie Palma
"Yang kami butuhkan itu dukungan dari kalian. Sebuah dukungan itu sudah cukup menambah stamina kami. Tak perlulah menjadi haters. Jangan menyakiti perasaan orang lain juga. Bukankah kami bukan public figur. Kami hanya butuh dukungan kalian 100 persen," dia menegaskan.
(fem/mrp)