Tentang Perbasi yang Telat Gelar Pemilihan Ketum dan Pendaftaran Diam-Diam

Tentang Perbasi yang Telat Gelar Pemilihan Ketum dan Pendaftaran Diam-Diam

Mercy Raya - Sport
Jumat, 11 Okt 2019 22:03 WIB
Foto: infografis/detikSport
Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) terlambat menggelar pemilihan ketua umum 2019-2023. Kok bisa?

Pemilihan ketua umum PP Perbasi periode 2019-2023 seharusnya dilakukan sejak April tahun ini. Akan tetapi, hingga Oktober agenda itu belum terlaksana. Malah, proses pemilihan baru dilakukan Oktober 2019.

Perbasi juga tak mengumumkan pendaftaran ketua umum kepada publik. Barulah setelah satu pendaftar calon ketua umum, Danny Kosasih, yang juga petahana, mendaftar lagi, Perbasi mengonfirmasi agenda pencarian ketua umum itu.

Ketua bidang hukum PP Perbasi, George Fernando Dendeng, bilang proses pembentukan Tim Penjaringan dan Penyaringan bakal calon ketum menampik mereka mencari ketua umum dengan diam-diam. George mengatakan proses pencarian ketua umum itu telah disetujui oleh payung cabang olahraga KONI Pusat yang waktu itu masih dipimpin Tono Suratman. KONI juga merestui pemilihan ketua umum tak dilakukan bulan April 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya, kepengurusan kami sudah selesai pada 15 April. Kemudian, kami mengajukan surat perpanjangan waktu kepengurusan Perbasi masa bakti 2015-2019 sampai Oktober. Sebab, masih ada Kejuaraan Nasional dan PraPON. KONI pun memberikan persetujuan soal itu pada 29 April melalui SK Nomor 37 tahun 2019 yang ditandatangani Ketua KONI Pusat Tono Suratman," kata George di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).


"Jadi jika dibilang menyalahi aturan itu tidak. kami sangat sadar itu dan kami bukan organisasi yang sembarangan," dia menambahkan.

Dengan persetujuan itu, Perbasi pun semakin leluasa untuk menyiapkan pergantian kepengurusan. Termasuk membentuk Tim Penjaringan dan Penyaringan pemilihan ketum PP Perbasi sejak 12 Juli.

TPP diketuai Wawan Mulyana, serta tiga anggotanya yakni Rifky Antolyon, Ariel Binafsih, dan George Fernando. Serta satu orang bagian administrasi Alvin Indra.

Akan tetapi, TPP baru bisa bekerja optimal pada September. Sebab, mereka baru merancang proses persyaratan dari bakal calon ketum, sebelum disampaikan kepada publik dan pengurus provinsi Perbasi.

"Ini kan bagian dari pratugas. Jadi, kami tidak bisa serta merta begitu, kami harus mengumpulkan data untuk ditetapkan syarat bakal calon," kata Wawan.

Setelah sudah ditetapkan semua, TPP baru percaya diri untuk mengumumkan pendaftaran pencalonan ketum pada 11 Oktober. Meski pendaftaran sejatinya baru dibuka 1 Oktober.

Saat ini, baru ketua petahana Danny Kosasih yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran kepada TPP. Dia mengklaim diusung 22 pengprov.

"Semua sudah kami sosialisasikan. Maka itu, kami masih terus menunggu sampai nanti pukul 24.00 WIB untuk mendapatkan bakal calon lain. Kami berharap ada dua wakil supaya lebih ramai," Wawan menjelaskan.

Tim Penjaringan dan Penyaringan baru akan memulai verifikasi pada Sabtu (12/10) sampai Rabu (15/10). Proses pemilihan sendiri dilakukan di Jakarta, pada 23-25 Oktober.




(mcy/fem)

Hide Ads