Manajemen Bank BPD DIY Bima Perkasa menatap lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) Oktober mendatang dengan serius. Meski belum menggelar latihan bersama, manajemen telah mendapatkan dua nama beken memimpin latihan daring Nuke Tri Saputra dan kawan-kawan.
"Setelah Kartika Siti Aminah yang kami tunjuk sebagai Manajer tim kepelatihan, ada nama Asep Nugroho mengisi slot pelatih fisik. Keduanya akan berduet untuk meramu program tim selama lanjutan IBL," kata Manajer Tim Dyah Ayu Pratiwi, Rabu (2/9/2020).
Kartika dan Asep bukan nama baru di dunia bola basket. Kartika pelatih pertama yang mempersembahkan gelar juara Woman National Basketball League (WNBL) dan sempat jadi asisten pelatih CLS. Sementara Asep sempat duduk sebagai pelatih fisik klub-klub besar di Indonesia. Putra DIY itu terakhir menjadi pelatih fisik Tim Nasional (Timnas) bola basket Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asep punya pengalaman segudang. Dia by data dan sempat kerja bareng Mbak Ika (Kartika) juga, jadi mereka yang akan menyusun program untuk kami, dari fisik maupun teknik," sambung manajer yang akrab disapa Tiwi itu.
Soal latihan bersama, Bank BPD DIY Bima Perkasa berpegang pada arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY yang menyarankan latihan idealnya dilakukan saat angka positif COVID-19 menurun dan dilakukan di lapangan semi indoor. Selain itu diperpanjangnya status tanggap darurat bencana di DIY jadi alasan kuat mereka belum menggelar latihan.
"Tapi pemain wajib melaporkan hasil latihan pada Mas Asep dan Mbak Tika secara langsung melalui video. Kami enggak main-main, ada target juga di lanjutan IBL nanti," ucapnya.
Dalam lanjutan IBL nanti satu-satunya wakil DIY di liga basket tertinggi tanah air itu akan berhadapan dengan Satya Wacana Salatiga, Amartha Hangtuah, Pacific Caesar, dan Prawira Bandung untuk berebut tiket ke babak selanjutnya.
"Yang paling berat tentu Hangtuah, tapi kita tetap optimis sampai semifinal," pungkasnya.
Adapun para pemain yang disiapkan menuju IBL adalah Tifan Pradita, Azzaryan Pradhitya, Reza Arfah, Yanuar Dwi Priasmoro, Melki Sedek, Restu Dwi Purnomo, Vincent Sanjaya, Nuke Tri Saputra, Ali Mustofa, dan Raylly Pratama.
(aff/cas)