Direktur utama IBL, Junas Miradiarsyah memastikan kompetisi akan dilanjutkan sesuai rencana awal. Ajang itu dimulai 13 Oktober di Jakarta.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali sempat meminta agar penyelenggaraan IBL mengikuti konsep kompetisi sepakbola Liga 1 yang memilih memusatkan di satu kota dan aman dari COVID-19.
"Liga 1 akan digelar di Pulau Jawa ini sangat baik karena transportasi darat sudah memadai. Saya mohon ini juga diikuti IBL. Kalau mau diputar lagi pilih tempat yang tidak berisiko untuk penularan COVID," kata Amali di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dalam penyelenggaraan olahraga yang aman dari COVID-19, pada Kamis (17/9/2020).
"Kita sepakat Kompetisi harus digelar tanpa penonton. Mohon ini dipatuhi. Biarlah masyarakat kita menyaksikan di siaran televisi. Ini hal baru tapi harus kita jalankan. Kita mengutamakan keselamatan dan kesehatan, "lanjutnya.
Imbauan Menpora tentu memunculkan pertanyaan apakah IBL harus digelar di luar Jakarta, mengingat Ibu Kota saat ini kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal ini untuk menekan tingginya kasus COVID-19.
Menyikapi itu, Junas mengatakan tak akan ada perubahan. "Mengenai waktu penyelenggaraan masih sesuai dengan rencana semula, yaitu 13-27 Oktober. Kemudian untuk tempat kami masih rencanakan di Jakarta," kata Junas terpisah.
"Kami juga paham dengan situasi yang terjadi saat ini. Karenanya dengan penandatanganan dokumen ini (nota kesepahaman antara IBL dengan BNPB) diharapkan bisa menjadi landasan untuk kita berkoordinasi ke pihak-pihak terkait karena penting bagi kami sebagai penyelenggara untuk didampingi dan diawasi, sehingga apa yang kami rencanakan sesuai dengan aturan," dia mengharapkan.
Akan tetapi, sebut Junas, IBL tetap terbuka dengan semua opsi agar penyelenggaraan kompetisi sesuai dengan harapan pemerintah maupun masyarakat.
(mcy/aff)