Pebasket Prawira Bandung, Diftha Pratama, tak menyangka masuk dalam nominasi Most Improved Player Indonesia Basketball League (IBL) 2020. Dia tak kalah dengan pemain muda.
Padahal, Difta sempat merasa stagnan saat memasuki usia kepala tiga. Tapi, hal itu terkikis saat IBL mengumumkan tujuh kategori IBL Award 2020.
Salah satunya adalah kategori pemain dengan progres tercepat. Diftha masuk dalam nominee Most Improved Player IBL 2020 bersama pemain dari klub lainnya, Sandy Ibrahim (Satria Muda Jakarta) dan Respati Ragil Pamungkas ( Pelita Jaya).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah tentunya nominasi itu sebuah apresiasi luar biasa," kata Diftha dalam laman resmi IBL.
Prawira sendiri sejatinya punya dua nama pemain lokal dengan kontribusi besar. Selain Diftha, ada Arif Hidayat. Namun kali ini, justru Diftha yang bisa masuk nominasi penghargaan individu.
Kondisi fisik Diftha yang bagus membuatnya bisa turun di semua laga musim regular, sebelum akhirnya kompetisi disetop karena pandemi virus COVID-19.
Diftha tampil dalam 13 pertandingan penuh di musim ini dengan rata-rata 23 menit per pertandingan. Ia juga membukukan rata-rata 8,0 PPG, 3,0 RPG, dan 2,0 APG.
Dari catatan tersebut, perfoma pemain kelahiran 6 November 1989 ini jelas meningkat. Dibandingkan musim lalu, kontribusi poin Diftha hanya 5,9 PPG.
Akan tetapi, performa Diftha yang bagus musim ini juga tak lepas dari peran Giedrius Zibenas, pelatih asal Lithuania, yang menempatkan Diftha menjadi salah satu ujung tombak untuk penyelesaian akhir.
"Saya juga bisa berkembang seperti ini tak lepas dari peran coach Ghibbi (Giedrius Zibenas) dan coach Andre, tentunya juga rekan setim yang percaya sama saya," ujarnya.
"Kalau menilai diri sendiri, merasa lebih dewasa saat ini. Bisa membimbing adik-adik di tim, menjadi lebih bertanggung jawab," kata dia lagi.
Baca juga: IBL 2020 Tetap Dilanjutkan di Jakarta |