FIBA menyarankan PP Perbasi untuk segera menyiapkan layer-layer Timnas basket Indonesia. Permintaan itu bertujuan untuk mendongkrak prestasi basket di kompetisi internasional.
Indonesia dalam tiga tahun ke depan akan menggulirkan dua event basket internasional. Selain menjadi host Piala Dunia FIBA 2023, Perbasi juga diberi kepercayaan untuk menggelar FIBA Asia Cup 2021 di Jakarta.
Menjawab kepercayaan itu, Perbasi tak ingin hanya menjadi penyelenggaran dan penonton yang baik di rumah sendiri. Untuk itu, mereka mempersiapkan diri lebih awal. Termasuk menjalankan saran yang diberikan induk olahraga basket dunia (FIBA) agar mempersiapkan beberapa lapisan untuk Arki Dikania Wisnu dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak kita diberi kepercayaan menjadi tuan rumah kami segera rapat dengan FIBA, dan mereka meminta Perbasi untuk menyiapkan tiga layer Timnas," kata Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih usai teken nota kesepahaman fasilitas dana pelatnas 2020 di Wisma Kemenpora, Rabu (25/11/2020).
Terkait dengan saran menyiapkan tiga lapis Timnas basket Indonesia, sejauh ini Perbasi juga telah merancang tim elit muda Timnas yang pada saat ini sedang melakoni pelatnas di Cirebon.
"Kami memanggil 19 anak dan akan kami ikutsertakan di IBL 2021 dan awal tahun depan kami akan siapkan Timnas U-16 dan U-18. Jadi kami harap ada tiga lapis supaya Indonesia tidak hanya mempersiapkan diri untuk 2023. Tapi setelah itu, Indonesia tetap ada di standarnya atau berusaha untuk naik," tuturnya.
Danny juga menyampaikan rasa syukurnya karena pemerintah ikut membantu agar proses penyiapan atlet tersebut bisa berjalan sesuai rencana.
"Kami bersyukur dengan adanya perjanjian kerja sama (dengan Kemenpora) ini. Di saat ekonomi saat ini, kami tahu semua pengusaha kalau kita ajak bicara agak sulit sekarang. Tapi saya percaya masih banyak orang yang cinta dengan bangsa ini," Danny mengharapkan.
Sebelumnya, basket menerima dana bantuan pelatnas 2020 dari Kemenpora sebesar Rp 1.860.743.680. Anggaran itu untuk mengakomodasi 12 atlet, 4 pelatih, dan tujuh tenaga pendukung. Adapun komponen dana fasilitasi yang diberikan meliputi honorarium, akomodasi dan konsumsi, tes PCR, suplemen, peralatan, jaminan kesehatan dari BPJS Ketenagakerjaan yang diperuntukkan untuk atlet, manajer, pelatih.
(mcy/krs)