Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah angkat bicara soal wacana menggelar kompetisi dengan penonton terbatas. Ia menyebut akan menyiapkan prosedurnya andai benar diterapkan.
Wacana kompetisi dengan penonton itu disampaikan pertama kali oleh Menpora Zainudin Amali usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (14/4) di Istana. Ia diminta untuk mengkajinya sebelum rencana itu benar-benar diterapkan.
Ide itu rupanya direspons baik oleh operator, salah satunya penyelenggara kompetisi bola basket nasional IBL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Menpora) memang sempat menyampaikan soal kemungkinan dengan penonton. Kan bagus kalau liga bisa berangsur dengan penonton karena di negara lain pun sudah mulai menerapannya," kata Junas kepada pewarta, Kamis (15/4/2021).
"Akan tetapi, kami masih mempersiapkan skenario tanpa penonton (untuk saat ini). Tapi jika nanti diperbolehkan, ya kami akan siapkan prosedurnya secara keterbatasan jumlah," ujarnya.
Artinya, Junas melanjutkan, ada regulasi khusus kegiatan yang akan diatur untuk menerapkan format tersebut. "Kapannya? bukan kami yang menentukan. Tapi IBL sendiri skenarionya masih tanpa penonton sekarang," tuturnya.
IBL saat ini memasuki babak play off yang akan dihelat di Mahaka Square Arena, Kelapa Gading, mulai 23-25 Mei mendatang. Kemudian dilanjutkan semifinal pada 27-29 Mei, serta final 3-6 Juni dengan format best of three. Terkait perpindahan lokasi kegiatan itu telah mendapat izin keramaian dari kepolisian.
"IBL sudah sekaligus izin dari awal. Sudah aman. Jadi surat dari Mabes yang waktu itu sudah kami terima untuk dua tahap sekaligus," kata Junas.
"Kami juga sudah melaporkan kepada Bapak Menteri setelah penyelenggaraan seri terakhir. Alhamdullilah dengan kasus negatif (COVID-19) negatif, beliau sangat mengapresiasi," dia mengungkapkan.
"Mudah-mudahan hasil yang bagus ini bisa terus berlanjut sampai akhir," Junas mengharapkan.