Tim putri Jatim menggeber persiapan menuju PON Papua bukan dalam waktu singkat. Tim itu ditangani Lena sejak dua tahun lalu.
"Selama PPKM, latihan jalan terus. Kami terus bersama-sama, ya tentu saja dengan aturan ketat, pemain dilarang keluar dari mess. Ya jenuh, tetapi kami harus bisa mengatasi itu," kata Lena.
Kesolidan tim Jatim memang tidak perlu dipertanyakan. Sebab, sejatinya tim itu sudah bersama-sama jauh sebelum menuju PON Papua. Sebagian besar pemain adalah anak asuh Lena sejak masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lena guru olahraga di St Luis sedangkan Christine dkk merupakan siswa di sekolah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perebutan medali perunggu basket PON putri, DKI keluar sebagai pemenang atas Sulawesi Selatan (Sulsel) 69-53.
"Pertama, saya mengucap syukur sama Tuhan. Perjalanan kami dari penyisjhan turbulensinya snagat tinggi. Ada yang ke Covid-19 (Leonita Angela) dan ada yang sempat tidak boleh bermain. Sehingga, berdampak paikologis. Kami kalah dari Sulsel. Bangkit di pertandingan kedua dan melaju ke semifinal. Tapi kemudian kami kalah dari tim tangguh yang memang pantas ke final," ujar Andrew Tambunan.
"Untuk pertandingan ini, kami sudah menyiapkan game plan yang matang karena kami tahu bagaimana cara mereka bertahan sehingga tak terlalu sulit buat kami untuk mengeset permainan yang bisa menembus pertahanan mereka. Para pemain bermain luar biasa memakai hati dan fisik, juga pikiran mereka. Sehingga, hasilnya seperti itu," dia menjelaskan.
(fem/krs)